[Book Review] Inti Samudera by Amy Djafar


Judul: Inti Samudera | Pengarang: Amy Djafar | Penerbit: Orbit | Tebal Buku: 135 hlm. | Tahun Terbit: Cetakan pertama, 2020 | ISBN: 978-623-7632-85-6

Alur Cerita

Ini buku kedua dari Amy Djafar yang saya baca. Setelah novel sebelumnya, yang termasuk novel perdananya, bikin saya jatuh hati sama sosok Elang Gadisha, sekarang saya jatuh hati sama nama dari tokoh utama di buku Inti Samudera.

Mengangkat tema serupa, tapi berbeda jenis, Inti Samudera memberi kita sedikit pengetahuan tentang ekosistem laut dan keanehannya. Kalau di buku pertama kita disuguhi pengetahuan mengenai bagaimana caranya menjaga hutan agar tetap lestari, kali ini laut menjadi sasaran yang tampak sekaligus juga tidak tampak bagi kita yang tinggal jauh dari laut.

Bercerita tentang Oxan, yang bernama lengkap Zooxanthelae, seorang perempuan yang amat sangat penasaran dengan sesuatu bernama inti samudera dan ingin memecahkan teka-teki tersebut. Ia mencintai laut sebagaimana ayahnya yang merupakan aktivis laut juga terumbu karang. Begitulah ia dinamakan Zooxanthallae yang sama seperti nama biota laut penjaga terumbu karang.

Dalam buku ini kita dibawa berpetualang bukan hanya tentang betapa mudahnya terumbu karang rusak, kerakusan manusia yang suka merusak biota kaut, hutang mangrove, hingga ketidakpeduliannya untuk masa depan laut itu sendiri. Namun, kita dibawa menelisik pelan-pelan apa sebenarnya yang dimaksud inti samudera seperti pada judul buku ini.

"Kadang kita lebih percaya pada apa yang dilihat, begitu juga dengan yang didengar hanya sepotong-sepotong, tanpa mencoba mencari tahu dari sudut lain." - Hlm. 57.

Inti Samudera baru diketahuinya dari catatan jurnal milik ayah Oxan, entah apa yang dipikirkan Oxan sampai ia sebegitu penasarannya ingin mencari tahu hal tersebut. Bahkan, konflik yang diramu di dalam buku ini masih kurang mengena di hati saya, karena rasanya karakter Oxan kurang digali, bahkan latar belakangnya hanya karena ia membaca jurnal-jurnal tersebut.

Saya berpikir tidak semua anak akan suka dan penasaran dengan apa yang dikerjakan ayahnya, terlebih di buku ini diceritakan bahwa ibunya melarang keras untuk Oxan bersentuhan dengan laut.

"Masalah itu harus dihadapi. Menghindarinya justru seperti menabung bom waktu." - Hlm. 63.

 

Sedikit Spoiler

Semuanya memang terjawab di bagian akhir, tapi saya merasa masih ada yang kurang. Padahal saya berharap ada penjelasan lebih mengenai Inti Samudera yang ditemukan oleh Oxan atau bentuknya seperti apa, ditemukan di kedalaman berapa, dan mengapa sebenarnya dinamakan Inti Samudera?

Juga penggalan kisah romansa antara Oxan-Gilang yang tampak tidak natural atau mungkin terlalu terburu-buru, latar belakang Gilang terpaksa menjadi penjual gelap terumbu karang. Sepertinya poin ini pun bisa digali lebih banyak, termasuk Oxan yang bisa menyelam dalam waktu singkat dan langsung ikut terjun di percobaan keduanya.

"Jika keterpaksaan dijadikan alasan, semua perbuatan buruk bisa dibenarkan." - Hlm. 60.

Ini pendapat subjektif yang merasa bahwa Inti Samudera bisa lebih banyak digali karena saya masih penasaran dan masih banyak detail yang perlu dijelaskan lagi dalma buku ini. Buku dengan 135 halaman rasanya kurang menjelaskan semuanya. Namun, good job untuk Kak Amy yang berhasil menerbitkan buku kedua dan mengangkat tema yang mungkin saja nggak banyak dipikirkan orang.

Inti Samudera jadi ide yang luar biasa, tapi masih dengan kekurangan di sana sini. Juga kedangkalan detail cerita. Kalau saran dari saya mungkin bisa ditambahkan dengan cerita tentang fase menyelamnya Oxan, pulau rahasia yang ternyata tidak ada itu, dan detail mengenai Inti Samudera. Saya pikir akan jadi cerita yang asik untuk menambah pengetahuan terkait terumbu karang dan dunia selam jika ditambahkan poin-poin tersebut.

Tapi ya, itu pun hanya saran. Untuk keseluruhan saya menikmatinya dengan banyak catatan. Satu lagi, pertemuan-pertemuan tak sengaja, seperti Nilam-Jono-Oxan-Gilang juga rasanya terlalu memaksa. Duh, ini mungkin karena saya kurang banyak membaca atau terlalu banyak nonton drama jadi inginnya perfeksionis. Nggak apa, ini hanya kemauan pembaca.

"Waktu tidak akan bisa menyembuhkan luka, kecuali jika kita mengenali, menyadari, lalu mengolahnya." - Hlm. 112.

Semoga Kak Amy bisa menerbitkan buku baru dengan tema lingkungan lainnya yang lebih oke. Cukup sekian dari saya. Buku ini tetap saya rekomendasikan untuk yang mau tahu apa itu Inti Samudera. Sampulnya saya suka!

Akhir kata, selamat membaca!

Post a Comment

4 Comments

  1. Bagus ya kak aku suka tema-tema kelautan begitu. Makasih reviewnya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Samasama kak. Coba saja baca bukunya, semoga suka juga yaa

      Delete
  2. Apakah Amy Djafar seorang aktivis lingkungan? Karena dua bukunya itu tentang lingkungan semua. Menarik banget sepertinya. Karena jarang membaca buku tema ini. Btw masih agak bingung, inti samudera itu nama orang atau objek yang ada di samudera ya? Wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kebetulan Kak Amy itu jurnalis sekaligus diver, tapi juga concern ke lingkungan. Makanya dua bukunya membahas perihal lingkungan. Untuk inti samudera itu nama objek yang ada di dalam samudera kak hehe

      Delete

Apa tanggapan kamu setelah membaca tulisan ini?