[BOOK REVIEW] 24 Wajah Billy by Daniel Keyes



Judul: 24 Wajah Billy
Pengarang: Daniel Keyes
Penerbit: Qanita
ISBN: 9786028579056
Tahun Terbit: 2009
Tebal Buku: 668 hlm.
---


Buku ini menceritakan tentang kehidupan Billy Milligan yang memiliki multipersonal disorder atau dikenal sebagai kepribadian majemuk atau kepribadian ganda. Saat pertama kali membaca buku ini, saya cukup antusias. Pasalnya saya menyukai hal-hal yang berbau psikologi klinis, apalagi tentang kepribadian majemuk ini.

Kisah ini diawali dengan bab yang membuat Billy Milligan ditangkap karena melakukan tindak pemerkosaan terhadap mahasiswi di Ohio State University (OSU). Billy yang ditangkap di apartemennya mengaku tidak mengetahui tindakan jahat apa yang telah dilakukannya pada snag korban. Juga ketika ditanya oleh polisi, ia sempat mengelak telah melakukan pemerkosaan tersebut. Para penegak hukum disana tentu tidak serta merta percaya begitu saja. Karena seperti yang sering orang katakan, tidak akan ada maling yang mau mengaku. Begitupun dengan Billy.

Kesaksian para korban menyebutkan ciri yang berbeda pada setiap pemerkosanya, namun ketiganya menunjuk foto orang yang sama. Berdasarkan hal itulah akhirnya Billy diperiksa oleh psikolog dan psikiater untuk mendeteksi adanya ketidakwarasan pada dirinya. Hasil yang diterima para psikiater menyebutkan bahwa kasus Billy mirip dengan kasus Sybil, yaitu berkepribadian majemuk.

Menurut Welldan di salah satu artikelnya yang berjudul Kepribadian Ganda, kepribadian ganda terbentuk dari rasa traumatik masa kecil yang biasanya terjadi antara umur 4-6 tahun. Penderita menghibur diri sendiri dari sesuatu yang menyakitkan dengan menciptakan kepribadian lain buat menampung semua perasaannya. Dengan kata lain anak berusaha melindungi dirinya dari hal yang kurang mengenakan yang pernah dialami.
Sesuai pernyataan Welldan tersebut, pada buku ini memang diceritakan bahwa Billy pernah mengalami pelecehan seksual oleh ayah tirinya saat masih kecil. Ia juga merasa kesepian dan pada saat itulah muncul tokoh Christene (3) dan David (10) yang menjadi teman bermain Billy selain kakaknya, Jim, dan adiknya, Kathy.

Billy sendiri akhirnya dinyatakan tidak bersalah karena dianggap tidak waras. Kemudian Billy dibawa ke rumah sakit dan dirawat oleh dokter Wilbur yang pernah menangani kasus Sybil. Billy yang terpecah pada saat itu memiliki 10 kepribadian, diantaranya Arthur, Ragen, Allen, Tommy, David, Danny, Adalana, Christene, Christoper, dan Billy (sosok inti). Kesepuluh sosok itu begantian mengisi "tempat utama".

Buku ini sendiri terbagi menjadi 3 bab, yang masing-masing menceritakan plot kehidupan Billy selama ia  "ditidurkan". Ya, sejak jiwa Billy terpecah ini, ia seringkali kehilangan waktu dan ketika berada di tempat utama, Billy selalu sedang dimarahi, sehingga ia mengira bahwa dirinya telah melakukan sebuah kejahatan. Oleh sebab itulah Billy selalu ingin bunuh diri. Untuk melindungi Billy, akhirnya para kepribadian dalam tubuh Billy memilih untuk menidurkan Billy. Sehingga yang seringkali tampil di depan, di tempat utama dan berperan sebagai Billy adalah Allen dan Tommy.

"Apa sih yang disebut 'tempat utama', David?"
"Itu sebutan Arthur. Dia sudah jelaskan kepada  kami bagaimana cara kerjanya kalau seorang diantara kami harus keluar. Itu adalah tempat luas yang disoroti sinar putih lampu panggung. Semua orang berdiri di sekelilingnya, menyaksikan, atau tidur di tempat tidur mereka. Dan siapapun yang berasa di tempat utama berarti sedang berada di dunia luar. Kata arthur, 'Siapapun yang berada di tempat utama adalah penguasa kesadaran kita." (p. 64)
Masa-masa penyembuhan Billy di Athens Health Center membutuhkan waktu yang lama. Hampir setahun kemudian Billy yang terpecah sudah mampu terfusi sebagian. Pada saat itu juga diceritakan bagaimana Billy bertemu dengan sang penulis untuk menuliskan ceritanya dan melakukan kampanye anti kekerasan dan pelecehan terhadap anak-anak. Namun usaha Billy tidak demikian lancar, ia masih dianggap seorang kriminal dan pemerkosa yang mengaku-ngaku gila agar tidak dikenakan hukum.

Bab kedua buku ini juga menceritakan soal bagaimana kehidupan semua kepribadian itu di dalma satu tubuh yang sama. Sungguh, mereka semua seperti nyata antara satu sama lain. Meskipun berada di belakang tempat utama, mereka bisa berkomunikasi satu sama lain. Membicarakan hal-hal yang terkait dengan hidup Billy, hidup mereka. Saya sampai beberapa kali harus memperhatikan dengan benar, apakah 'orang-orang' ini nyata atau bagian dari reinkarnasi yang salah tubuh? Saya sempat penasaran bagaimana cara mereka bisa hidup dengan keadaan seperti itu. Bahkan untuk bekerja pun mereka bergantian dengan keahlian masing-masing.

Untuk tetap menjalankan hidup yang normal ternyata sulit, terutama muncul kepribadian lain yang belum diketahui. Arthur, sebagai 'kepala keluarga' kemudian menetapkan peraturan untuk tetap saling menjaga diri dan melakukan hal yang sudah disepakati. Apabila melanggar, maka mereka akan diasingkan dan disebut sebagai "Yang Tak Diinginkan". Sampai tahap ini, ternyata banyak tokoh baru bermunculan hingga jumlahnya genap 24 kepribadian.
"Aku yakin mereka (Philip dan Kevin) adalah produk pikiranmu," katanya.
"Akan kujelaskan dulu segi logikanya.," kata Arthur. "Sebagai pengelola rasa benci, engkau tahu betapa dahsyat kemampuan destruktif (penghancur) yang kaumiliki. Walaupun kebencian bisa menaklukkan banyak hal melalui kekerasan, itu tidak bisa dikelola dengan baik. Nah, kalau seseorang ingin mempertahankan kekuatan jasmani yang terdapat pada rasa benci, namun mengenyahkan sisi jahatnya, orang tersebut masih tetap memiliki ciri-ciri jahat tersebut. Pikiran kuta ingin mengendalikan kekerasanmu, agar amarah bersifat selektif dan terkendali. Mengenyahkan kejahatannya, agar kau tetap kuat tanpa amarah, menyebabkan beberapa sifat jahatmu terpangkas. Maka terciptalah tokoh Kevin dan Philip."
Masa-masa pemulihan Billy Milligan tidak seutuhnya. Sang Guru (kepribadian Billy yang utuh) hanya menampakkan diri sewaktu-waktu dan bertemu dengan penulis untuk merunutkan hal-hal yang terjadi di masa lalu. Billy pun sudah diberitahu bahwa dirinya memiliki kepribadian lain. Setelah Billy hampir terfusi seutuhnya, permasalahan di media muncul. Media memberikan berita negatif tentang kasus Billy sehingga membuat Billy terpecah lagi dan hal ini membuatnya menjadi semakin buruk setelah dipindahkan ke Lima dengan pengamaman ketat.

Hingga akhirnya satu persatu kepribadian Billy lainnya mengirim surat kepada sang penulis dan menyatakan diri untuk menyerah. Disini saya sempat merasa sedih, mengapa kasus kepribadian ganda dianggap sepele, padahal orang tersebut membutuhkan pertolongan dan perawatan agar bisa sembuh secara tital.
"Kami tahu bahwa sebuah dunia tanpa rasa sakit adalah dunia tanpa perasaan... tetapi dunia tanpa perasaan adalah dunia tanpa rasa sakit." Kevin dalam suratnya untuk penulis. 29 maret 1980. (p. 640)

RATE 5/5

Purwokerto, 26 April 2016. 16.00.

Post a Comment

0 Comments