[Book Review] Menemani Setiap Detik Rasa Sepi by Adrindia Ryandisza

Judul: Menemani Setiap Detik Rasa Sepi | Pengarang: Adrindia Ryandisza | Penerbit: Falcon Publishing | Tebal Buku: 342 hlm. | Tahun Terbit: Cetakan pertama, Juli 2017 | ISBN: 978-602-6714-015

Enggak ada yang spesial dari buku ini. Novel teenlit dengan genre romantis dan sedikit misteri yang cocok dibaca saat sedang santai. Rasanya, saya sudah lama sekali nggak baca teenlit, tapi buku ini nggak juga bikin saya bisa menikmati teenlit dengan rasa senang. Buku ini cukup tebal, tapi yang bikin saya bisa menyelesaikannya dengan agak cepat adalah karena font-nya yang cukup nyaman di mata saya. Kayaknya emang saya udah agak susah baca novel dengan font yang kecil-kecil dan rapat.

Menemani Setiap Detik Rasa Sepi merupakan sebuah novel remaja dengan karakter utama bernama Naomi, seorang cheerleader andalan sekolah Cikal Bangsa. Entah apa yang membuat Naomi pada akhirnya memilih untuk tidak berteman dengan siapapun. Pada bab-bab awal, alasan itu tak diceritakan, tahu-tahu Naomi telah menjadi musuh setiap siswa di sekolahnya, terutama salah satu anggota cheerleader bernama Nicky.

Saat kesepian yang dirasakan Naomi sudah memuncak, ia lalu berdoa agar memiliki teman yang bisa menemaninya kapanpun dan dimanapun tanpa mengkhianati dirinya.

"Dari segala yang ada di dunia, apa sulitnya ngasih yang bisa nemenin tanpa keinginan menusuk dari belakang? Tinggal ngasih yang enggak akan biarin aku ngerasa sepi? Yang selalu siao ada di mana dan kapan pun yang aku mau?" (hlm. 21)

Setelah permintaannya tersebut, Tuhan mengabulkan permintaannya dengan memberikannya kemampuan dengan bisa melihat sesuatu yang tak kasat mata. Salah satunya bernama Rayhan, yang kemudian datang dan mengaku sebagai jodoh Naomi. Tapi, mana mungkin Naomi berjodoh dengan seorang... hantu? Merasa Tuhan tidak adil, Naomi justru marah karena doanya tak spesifik meminta seorang teman berupa manusia, bukan malah hantu.

Namun, dari sanalah petualangan Naomi dan Rayhan dimulai.

===

Saya sangat miris dengan kehidupan Naomi yang sama sekali tak memiliki teman, bahkan orangtuanya pun tampak tidak memedulikannya. Bahkan ketika Naomi terkena masalah di sekolah pun, orangtua Naomi tetap tidak bisa datang hanya karena alasan rapat di kantor. Tapi pada akhirnya Naomi menikmati waktu-waktunya bersama Rayhan, karena ia kini tak sendirian walaupun bukan bersama teman manusia.

Perseteruan dan persaingannya dengan Nicky untuk bisa mencapai posisi puncak di piramida cheerleader juga menambah bumbu-bumbu greget, hanya saja saya merasa penyelesaiannya agak kurang dieksekusi dengan baik. Permasalahan Naomi dengan kembaran Nicky, Nick, juga tampak hanya selewat dan diceritakan kalau Naomi pernah berpacaran dengan Nick sebentar saat Rayhan bertanya.

Jujur, novel ini sangat bisa dinikmati untuk anak-anak remaja, tapi buat saya pribadi sudah kurang relate. Misteri keberadaan Rayhan yang sesungguhnya juga tampak seperti film-film FTV atau anime-anime yang tiba-tiba Naomi menemukan informasi dengan sangat mudah. Rasanya agak kurang jika memang ingin memasukkan unsur misteri. Tapi yaah, sekali lagi, novel ini tetap bisa saya nikmati dan mudah dipahami.

Terakhir, ini pertama kalinya saya membaca karya Adrindia, jadi saya nggak punya pembanding apapun untuk buku-buku karyanya. So, happy reading!

Post a Comment

2 Comments

  1. Tiweeeee. Kangen deh baca blog kamu. Ternyata masih cukup konsisten ngereview buku ya ditengah gempuran orang-orang yang skrg review apa apa si reels/tiktok. Yuukk nulis cerita lagi yuukk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai naaaaad! Jujur aku juga kangen nulis-nulis curhat di blog hahaha. Tapi kayak terlalu males gitu lhooo.

      Delete

Apa tanggapan kamu setelah membaca tulisan ini?