September It's Not About Sadtember Anymore

Kali ini, bukan soal menyimpan dendam apalagi perkara luka yang tak selesai. Hanya saja, ada begitu banyak hal yang kadang tak bisa dilupa begitu saja bahkan setelah semuanya membaik. Kenangan berulah dan berubah jadi suatu cerita yang entah baik atau tidak, bisa diceritakan kembali. Tidak dengan menangis, tidak pula dengan jumawa bahwa kita pernah seterluka itu di masa lalu.

September dua tahun lalu adalah yang terburuk. Saya selalu ingin menghakimi diri saya sendiri yang terlalu mudah percaya, juga terlalu baik dan serius untuk orang yang niatnya hanya main-main.

Sudah dua tahun berlalu dan saya masih ingat rasa sakitnya. Hanya saja, sekarang sudah lebih bisa menerima bahwa apa-apa yang terjadi kadang selalu tidak sesuai dengan keinginan. Kadang orang-orang yang diberi kebaikan tidak semua membalas dengan kebaikan juga. Maka tidak apa-apa.

September kala itu dan tahun berikutnya masih tetap jadi masa pesakitan yang panjang. Seringkali saya merasa seperti dikejar-kejar sesuatu yang entah apa. Rasanya sesak dan juga menyakitkan. Pelan-pelan, diiringi dengan tangis dan dukungan banyak pihak, saya akhirnya memilih untuk tidak lagi berlarut.

Dan semakin saya melepaskan, beban itu terangkat sedikit demi sedikit sampai akhirnya saya bisa melihat diri saya yang sekarang.

Tahun 2021 saya bertemu seseorang dalam banyak kebetulan. Nggak, dia bukan seseorang yang baru saja ditinggal oleh kekasihnya. Dia juga nggak membawa cerita sedih untuk mengambil perhatian dari saya. Dia benar-benar bukan seseorang yang seperti itu

Timeline pertemuan kami seperti sebuah rencana Tuhan yang tak terduga. Hari itu, saya memang sudah siap untuk menerima orang baru yang akan masuk ke hidup saya. Bukan dengan alasan mencari pelampiasan seperti sebelumnya, tapi saya yakin diri saya pada saat itu sudah benar-benar siap berjalan berdampingan dengan orang yang baru dengan tujuan yang sama, tentu saja.

Saya justru pernah bilang, orang ini seperti jawaban dari doa-doa yang entah oleh siapa dan kapan, karena ia hadir dengan serba kebetulan. Menariknya, ia menambah kebahagiaan saya jadi berkali-kali lipat dari sebelumnya.

___

Memasuki September tahun ini kadang saya juga merasa cemas. Apa saya akan ditinggal di bulan yang sama seperti dua tahun lalu? Apa saya akan merasakan kehilangan yang sama seperti sebelumnya? Atau malah sebaliknya?

Tetapi, kalaupun hal itu terjadi lagi, saya sudah lebih siap. Sebab, apalagi kalau bukan soal "Pengalaman adalah guru paling hebat yang pernah ada". Saya akan mencintai secukupnya dan menjalani secukupnya, setidaknya saling percaya dan komunikasi menjadi penting bagi sebuah hubungan.

Saya sadar, yang terjadi sebelumnya adalah ketidakpercayaan dan pola komunikasi yang buruk. Kali ini, saya lebih berhati-hati dan mengurangi asumsi di kepala saya. Beruntungnya, lelaki yang saat ini bersama saya bukan tipe pembohong dan haus popularitas hanya untuk dipandang baik.

Kalau September dua tahun lalu begitu hancur di pikiran saya, September kali ini bermula dengan baik dan semoga seterusnya. Saya benar-benar bersyukur bahwa Tuhan menjawab doa-doa spesifik saya sejak dulu walaupun harus melalui masa bersama orang yang salah terlebih dahulu. 

September tahun ini... semoga rencana-rencana yang disusun menjadi kenyataan tanpa halangan yang berarti.

Untuk masnya yang sekarang sudah bersama saya, terima kasih banyak untuk selalu membersamai saya, bilang saya cantik setiap hari padahal muka lagi breakout, bilang sayang ke saya setiap hari padahal saya suka ngambek. Terima kasih untuk nggak ikutan marah kalau saya lagi marah, terima kasih untuk effort nganter saya sampai rumah, terima kasih sudah selalu menahan diri untuk nggak melakukan hal-hal berlebihan sebelum kita menikah. Terima kasih, saya bersyukur dipertemukan denganmu, semoga kamu juga.

Terima kasih banyak! Semoga doa-doa kita dikabulkan Allah. Aamiin.

Love you!

Post a Comment

7 Comments

  1. Ya tiwi memang cantik kok ! Love you tooooo hihi

    ReplyDelete
  2. "Untuk masnya yang sekarang sudah bersama saya, terima kasih banyak untuk selalu membersamai saya, bilang saya cantik setiap hari padahal muka lagi breakout" heeey ini kayak mas Andra banget! Inshaallah kamu dan mas ini endingnya jg akan bahagia :) aku yakin banyak bgt yang bakal doain kamu simply bcs you're a nice person and you deserve to be happy with someone nice too. ❤️

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ahahaha alhamdulillah ya bund akhirnya nemu orang yang akan memuji seberapapun cantiknya kita. Aamiin, terima kasih doanya nad ❤️

      Delete
  3. september orang pada masalah cinta-cintaan semua
    lah aku positif corona

    September punya cerita

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gapapa disyukuri aja. Februarinya orang pada tukeran cokelat valentine, saya juga pas itu malah positif covid wkwk

      Semua ada waktunya.

      Delete
  4. Pengalaman hubungan yang pahit, memang bakal bikin kita lebih kuat dan siap mba 😊. Aku juga bicara dari pengalaman. Pernah ngerasain bbrp kali hubungan toxic, dan itu bikin aku ga kepengin terlalu bucin lagi, ATO hanya diam saat pasangan menunjukkan tanda2 posesif yg ga sehat.

    Pasti sakit awal2 pisah dari pasangan , apalagi kalo udah lama jalannya. Tapi sekarang aku JD sadar , bersyukur pisah dulu, Krn kalo hubungan yg begitu berlanjut, aku ga yakin bakal bahagia sekarang ini. Mungkin malah lebih menderita. Jadi LBH baik sakit di awal :D

    ReplyDelete

Apa tanggapan kamu setelah membaca tulisan ini?