Telon Lang, Semerbak Aroma Bayi Sehabis Mandi

Sejak tetangga sebelah rumah punya bayi, setiap kali melangkah ke luar pintu utama yang langsung tercium adalah aroma minyak telon. Aroma khas bayi yang sudah lama tidak ada di rumah saya. Iya, saya belom punya bayi, tapi suka sekali mencium aroma bayi dengan minyak telon. Bagi saya, aroma itu seperti aroma yang menenangkan, lengkap dengan kandungan kepolosan bayi yang tanpa dosa.

Sejak tetangga sebelah rumah punya bayi, teras rumah saya yang lumayan agak luas untuk ngerujak belasan orang, menjadi lahan untuk para ibu-ibu dan bayinya nongkrong. Baik pagi, siang, ataupun sore, mereka kerap duduk-duduk sambil menggeletakkan bayinya di lantai yang dialasi karpet. Kadang saya ikut nimbrung dan mencoba akrab dengan bayi-bayi mereka walaupun hasilnya bayi-bayi itu malah nangis karena saya tidak tahu cara mendekati bayi.

Aroma-aroma minyak telon selalu menguar dari sang bayi sampai saya hapal aromanya dari masa ke masa. Apakah ini memang bau khas bayi?

Selama ikut nimbrung, saya pun turut memperhatikan obrolan ibu-ibu ini. Kalau ibunya lagi asik mengobrol maka giliran saya untuk bermain dengan bayi-bayinya. Kadang-kadang yang para ibu obrolkan, selain tentang Mas Aldebaran dan Andin di sinetron, mereka juga bicara soal perkembangan bayi mereka atau jenis minyak telon yang mereka pakai dan lagi diskon menuju harbolnas. Saya? Apalagi kalau bukan menyimak.

Dikarenakan saya belum memiliki anak sendiri, akhirnya saya cuma bisa mendengarkan sebagai bekal kalau saya mau punya anak nantinya. Biar nggak lupa, saya mau catet disini aja.

Bayi usia 0-1 tahun ternyata bukan cuma lagi lucu-lucunya, mereka juga harus banyak diberi stimulasi. Bentuk stimulasinya pun harus tepat sesuai usia bayi. Terus, gimana cara stimulasi anak sejak dini?


Sering Memeluk dan Menimang Bayi

Ini cara paling efektif untuk menstimulasi bayi usia 0-3 bulan, karena dengan memeluk si bayi, ia akan dapat langsung merasakan yang  namanya sentuhan skin to skin dari ibu dan ayahnya.


Perdengarkan Bunyi-Bunyian Kepada Bayi

Selain menimang, biasanya bayi juga mulai diperdengarkan musik dan bunyi-bunyian untuk merangsang auditori pada bayi. Boleh coba perdengarkan suara dari gemerincing mainan, atau musik klasik, yang penting jangan musik yang terlalu keras, ya, Bund. Kasihan dedek bayinya nanti kaget.


Latihan Memegang dan Makan Biskuit

Bayi usia 6-12 bulan biasanya sudah mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI). Oleh karenanya, di usia ini bayi sudah bisa mengonsumsi biskuit bayi di sela-sela waktu minum ASInya. Salah satu makanan yang sering saya lihat tetangga berikan kepada bayinya adalah biskuit bayi. Memang, biskuit bayi yang biasanya punya bentuk relatif kecil bisa menjadi ajang latihan bayi untuk memegang, menggenggam, sekaligus mengenali tekstur makanan.


Tidak cuma dilatih, bayi-bayi tersebut juga biasanya rutin melakukan pijat bayi. Jadi, nggak cuma orang dewasa nih yang sukanya pijat kalau badan kayak mau remuk. Bayi juga butuh pijat dong biar rileks. Tapi, apa sih manfaat pijat untuk bayi?


Manfaat Pijat untuk Bayi

1. Membantu perkembangan fisik dan mental bayi

Memijat bayi tentunya akan memberikan relaksasi pada bayi. Pijatan yang lembut dapat membantu ibu mengenali kondisi fisik si bayi, misalnya ketika memijat, ibu bisa sambil mengenali tubuh bayinya. Secara mental, ini pun baik bagi bayi karena bayi bisa rileks.


2. Merangsang pernapasan, meningkatkan stamina, dan peredaran darah bayi

Pijatan yang benar tentunya akan membawa banyak manfaat pada bayi, misalnya merangsang lancarnya pernapasan bayi dan peredaran darahnya. Memijat bayi berguna untuk tubuhnya yang masih perlu banyak stimulasi.


3. Bantu mempercepat perkembangan saraf pada bayi

Manfaat lainnya dari memijat bayi adalah membantu perkembangan saraf. Sentuhan ibu pada bayinya tentu berguna pada sensor motorik bayi. Selain merasakan sentuhan, bayi juga diajak peka untuk rabaan, sehingga sistem perabanya bisa melacak dengan baik.


4. Bantu proses pendekatan ibu dan anak

Hal inilah yang paling penting. Ikatan emosional ibu dengan bayi akan terbangun lebih baik dengan adanya kegiatan pijat bayi ini. Selain membangun mood si ibu, bayi pun bisa merasakan kasih sayang ibu secara langsung. Jangan lupa dicoba teknik memijat "I Love You" ya, Bund.

Memijat bayi biasanya cukup dengan menggunakan minyak telon nih, Bund. Kalau yang saya dengar dari ibu-ibu tetangga sih mereka pakai Minyak Telon Lang karena banyak manfaatnya.


Telon Lang dan Manfaat Minyak Telon Bayi

Duh, Bund, minyak Telon Lang ini pasti udah familiar banget dong di telinga masyarakat? Saya yang dari dulu jaman kecil pake minya telon aja suka banget sama aromanya. Beda sama minyak kayu putih. Minyak telon nggak tahu kenapa wanginya bayi banget.

Kalau dilihat-lihat nih Minyak Telon Lang dan Telon Lang Plus ini banyak manfaatnya, saya mau jabarkan kandungan minyak Telon Lang dulu nih, Bund.


Minyak Anis

Mencegah perut kembung karena melancarkan pengeluaran gas dari saluran pencernaan bayi.

Minyak Kayu Putih

Menghangatkan badan, mencegahnya masuk angin.

Minyak Kelapa

Melembapkan dan melembutkan.


Efek HANGAT memberi rasa nyaman pada bayi, WANGI dari bahan alam yang khas membantu melegakan pernapasan, dan LEMBUT karena kandungan minyak kelapa yang lebih tinggi dari produk sejenis lainnya, sangat baik digunakan sebagai minyak pijat untuk bayi.


Nah, kalau kandungan Minyak Telon Lang Plus juga nggak jauh beda nih, tapi lebih kompleks dari minyak Telon Lang.

Minyak kayu putih

Memberikan rasa hangat pada tubuh bayi setelah mandi atau pada saat udara dingin.

Natural Rhodinol

Melindungi dan menghindari bayi dari gigitan nyamuk hingga 10 JAM.

Minyak kelapa dan minyak zaitun

Melembapkan dan melembutkan kulit bayi sehingga cocok digunakan sebagai minyak pijat untuk bayi.

Minyak anis

Mencegah perut kembung pada bayi

Minyak Chamomile

Menenangkan dan membuat bayi menjadi rileks.


Ternyata banyak juga manfaat dari kandungan Minyak Telon Lang dan Telon Lang Plus. Saya jadi tahu banyak soal perbayian ini. Setelah mendengar celoteh ibu-ibu, obrolan kembali berlanjut tentang, "Mbak Tiwi jadinya kapan nikah? Itu mamanya udah mau punya cucu."

Gubrak! Saya langsung ngacir aja ke dalem rumah.


Post a Comment

1 Comments

Apa tanggapan kamu setelah membaca tulisan ini?