Sepucuk Surat Tentang Kupu-Kupu


Hai, siapa pun kamu dan dimana pun kamu berada.

Ada kupu-kupu di rumahku. Katanya, kalau ada kupu-kupu di rumah itu pertanda akan kedatangan tamu. Tapi siapa? Aku juga tidak tahu. Apakah itu jodoh atau malaikat maut? Semoga tidak keduanya. Semoga hanya tamu biasa yang membawa kabar baik untukku.

Kupu-kupu itu hinggap di meja makan. Aku tidak tahu apakah ia kelaparan atau tidak. Tapi tidak mungkin juga ia makan makanan manusia, kan? Eh, memangnya kupu-kupu makan apa sih? Seingatku dulu saat pelajaran biologi di sekolah, ibu guru bilang kalau kupu-kupu meminum cairan madu pada bunga melalui moncongnya. Omong-omong soal moncong, aku jadi ingat moncong kambing tertawa yang kulihat di timeline Twitter dini hari tadi.

Aku benar kan kalau kupu-kupu itu makan madu? Bukan cuma lebah saja ternyata, ya? Setelah hinggap di meja makan, Bapakku kemudian menemukan kupu-kupu itu di ruang salat rumah kami. Apakah kini kupu-kupu itu sedang berusaha beribadah? Atau ia memang mencari jalan keluar? Kebetulan di ruang salat itu ada jendela yang menuju ke pekarangan masjid. Tuh, kan, jangan-jangan kupu-kupu itu memang mau beribadah. Ah, tidak tahulah.

Hei, kamu, siapapun itu. Tahu tidak kalau ada film menggemaskan yang judulnya Mariposa? Itu juga pakai kupu-kupu sebagai simbolnya. Aku tidak tahu sih, tapi Mariposa itu mengingatkanku pada film Barbie saat aku kecil dulu. Mungkin kamu pernah nonton, tapi kalau tidak pun tidak apa-apa. Aku nggak akan membahas film Barbie manapun sekarang. Karena, yah, Barbie terlalu kurus untuk kujadikan role model. Hehehe.

Kalau bicara hal lain soal kupu-kupu, aku juga jadi ingat cover album Brand New Eyes-nya Paramore. Gambarnya kupu-kupu juga, lho. Sejak pertama kali diperkenalkan album itu di lagu Ignorance, aku langsung suka semua lagu di dalamnya. Gila, eargasm sekali. Sejujurnya aku suka musik-musik keras, tapi yang liriknya masih bisa kumaknai. Atau musik-musik keras yang liriknya depresif.

Sama halnya seperti lagu barunya Twenty One Pilots, Level of Concern. It's the epic song and music video during the pandemic. Aku nggak paham lagi gimana mereka bisa membuat lagu se-catchy itu dalam keadaan dunia yang seperti ini. Mereka kayak bilang ke kita semua, walaupun dunia dilanda kepanikan tapi kita tetap bisa berkarya dari rumah. Kita peduli pada mereka dengan tetap berada di rumah dan nggak berkeliaran kemana-mana. Percaya atau tidak, aku mendengarkan lagu itu 10 kali ketika pertama kali rilis. Saking serunya, saking enaknya didengar.

So, its the end of my random thoughts for you. Happy to know you. Are you doing something good during the quarantine?

Sincerely,
Af.

Bogor, 12 April 2020.

Post a Comment

0 Comments