[Puisi] Setelah Sembilan Hari Tanpa Jeda
July 11, 2019
Akhirnya kami terdiam. Dibisukan waktu yang bosan. Pola-pola yang kita rangkai, mulai berantakan. Tidak tersisa, tidak juga jadi kenangan.
Akhirnya kami menyelinap. Masuk ke ruang sunyi yang senyap. Berhenti sebelum mulai saling tatap. Entah, mungkin kami lelah berharap.
Sialan! Mengapa waktu-waktu kemarin terasa begitu menyenangkan?
Pagi menjelang dan pesan merekam kenang. Aku yang menggebu dan kau yang tergugu. Sekali lagi, aku mungkin terburu-buru menafsirkan kata-kata baru.
Malam tertidur dan kami tetap membaur. Menukarkan pahit di dada yang sudah lama menganga.
Akhirnya kami terdiam. Entah berapa lama jeda ini akan berjalan.
Cileungsi, 10 Juli 2019.
07:01.
4 comments
Bagus wi!
ReplyDeleteMakasih, Bang Adi! Hehe
DeleteBagus banget!
ReplyDeleteMakasih, Mas Firman. Hehe
Delete