Workshop Karuta Bersama Ogura Karuta Klub di Japan Foundation

Sumber: teen.co.id

Minnasan, konnichiwa!

Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan datang ke acara Japan Cultural Weeks 2019 dari Japan Foundation. Sepanjang 2 minggu, Japan Foundation menawarkan berbagai macam seminar, workshop, dan movie screening. Salah satu acara yang saya ikuti adalah Workshop Pengenalan Karuta bersama Ogura Karuta Klub.

Jujur saja, saat itu saya tidak tahu sama sekali apa itu karuta. Deskripsi acaranya pun mengutamakan peserta yang bisa membaca Hiragana, sehingga saya langsung saja mendaftar, sebab saya memang sedang mempelajari bahasa Jepang lagi. Jadi, ya sekalian saja.

Kalau kalian pernah menonton anime Chihayafuru, pasti tidak akan asing dengan permainan yang satu ini.
___


Apa itu karuta?

Secara singkat, karuta adalah permainan kartu tradisional dari Jepang. Dari workshop yang saya ikuti, ada 100 kartu yang harus dimainkan oleh dua orang. Masing-masing mendapat 50 kartu secara acak.

Isi kartunya pun bukan seperti kartu remi, tapj kartu-kartu berisi bait-bait puisi yang ditulis dengan hiragana (huruf Jepang). Maka dari itu, akan sangat memudahkan apabila bisa membaca hiragana dengan lancar.


Aturan Main Karuta
Cara bermain karuta ternyata gampang-gampang susah. Dalam permainan aslinya, seorang pembaca puisi dalam pertandingan akan membacakan baig pertama puisi, lalu pemain akan mencari lanjutan bait keduanya pada kartu-kartu yang ada di hadapannya. Siapa yang lebih dulu menyentuh kartunya, maka ia yang akan mendapatkan kartu tersebut.

Pemenangnya ditentukan dari pemain dengan kartu yang habis terlebih dahulu di bidang permainannya.

Sumber: Chihayafuru Live Action
Sebenarnya untuk penataannya sendiri terbilang bebas, namun untuk yang sudah paham, dalam 100 puisi tersebut ada urutan yang memiliki suku kata tunggal, suku kata banyak, dan lainnya. Dengan memahami suku kata dari puisi-puisi tersebut, dan menyusunnya dengan tepat, tentu akan memudahkan pemain untuk mendapat kartu yang tepat.
___

Jujur saja, awalnya terlihat mudah, namun kemudian menjadi sulit karena harus mencari kartu yang tepat tanpa tahu apa isi dari puisi bait pertamanya. Di workshop kemarin, peserta memang mencari kartu yang tepat menggunakan "bocoran". Yap, alih-alih menghapal 100 puisi, kami semua diberi gambar kartu yang harus kami cari dan ambil.

Meskipun sudah dikasih bocoran, ternyata nggak lantas jadi mudah. Mata kami harus jelalatan mencari kartu mana yang sesuai dengan gambar di layar. Hahaha. Tapi ini dia serunya, bikin degdegan dan geregetan kalau ternyata lawan yang berhasil mendapatkannya.

Saat itu, saya berpasangan dengan seorang perempuan yang saya lupa namanya siapa. Ritme permainan karuta saat itu bisa dibilang lambat sekali. Yah, namanya juga pemula. Saat permainan dimulai pun saya masih tergagap, meski didampingi oleh kakak-kakak dari Ogura Karuta Klub yang memberi arahan.

"Pernah nonton Chihayafuru?" tanya lawan main saya.

Ah, saya langsung teringat anime yang baru sudah pernah saya unduh tapi belum sempat saya tonton.

"Belum." Saya meringis. Malu, karena datang ke sini tanpa mencari tahu terlebih dahulu.

Ternyata main karuta ini menyenangkan sekali. Selain melatih pendengaran, juga melatih tingkat fokus diri sendiri. Pada saat itu, kami hanya bermain 50 kartu, yang artinya masing-masing pemain mendapat 25 kartu acak. Ya, hanya separuh kartu dari jumlah dalam permainan aslinya.

Akhirnya, permainan selesai dan saya kalah entah 10 kartu atau kurang. Hehehe.

Satu lagi, main karuta di atas tatami itu pegel juga karena posisi duduknya harus diperhatikan. Duduknya seperti duduk orang Jepang secara resmi, bukan asal saja.

Bersama Ogura Karuta Klub dan peserta workshop Pengenalan Karuta

Setelah nonton Chihayafuru dan mengenal karuta, saya semakin penasaran ingin bisa hapal 100 puisi tersebut. Semoga bisa, ya. Saat ini cuma hapal puisi pembukanya saja. Hahaha.


Nani wa-zu ni/Sakuya kono hana/
Fuyu-gomori/Ima o haru-be to/Sakuya kono hana


浪速図に咲くやこの花
冬ごもりいまを春べと咲くやこの花
---

Siapa yang juga penasaran dan pengen coba main karuta? Sayangnya kartu karuta ini nggak dijual di Indonesia, jadi belinya harus di Jepang atau belj di jastip-jastip. Hehe.

Post a Comment

4 Comments

  1. Haaaa coba dong translate-in ke dalam bahasa manusiaa. Siapa tahu bisa dimainin pake indonesia. :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu kan udah bahasa manusia bang wkwkwk. Kalo dimainin pake bahasa indonesia mah jadinya aneh. Tapi mungkin bisa sih

      Delete
  2. Huwaaaaa seru banget bisa nyobain main Karuta dan megang kartu Karuta beneran.

    Sayang banget aku nggak tau kalo ada acara ini dari JF.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kaaaak. Asli seru banget main karuta. Aku juga dateng ke sana tanpa tau apa apa hahaha

      Delete

Apa tanggapan kamu setelah membaca tulisan ini?