[Book Review] 11:11 by Fiersa Besari


Judul: 11:11 | Pengarang: Fiersa Besari | Penerbit: Media Kita | Tahun Terbit: November 2018 | Tebal Buku: 302 hlm. | ISBN: 978-979-794-569-5

BLURB
Orang bilang, jodoh takkan ke mana. Aku rasa mereka keliru. Jodoh akan kemana-mana terlebih dahulu sebelum akhirnya menetap. Ketika waktunya telah tiba, ketika segala rasa sudah tidak bisa lagi dilawan, yang bisa kita lakukan hanyalah merangkul tanpa perlu banyak kompromi.
____


Membuka November tahun lalu dengan menunggu. Rilisnya buku ini ternyata jadi kesenangan tersendiri. Apa-apa yang terjadi di tahun sebelumnya, menjadi sebuah pasang surut dan golak emosi yang tidak bisa dipungkiri. Albuk alias Album Buku kedua dari Fiersa Besari menjadi penutup tahun yang pas untuk saya, meski akan ada banyak catatan untuk buku itu.

11:11 merupakan proyek Album Buku yang berisi 11 cerita pendek dengan ruh dari 11 lagu di album lama Bung Fiersa. Beberapa lagunya bisa dibilang sudah banyak didengar oleh penggemarnya. Khusus untuk saya, beberapa lagu di album 11:11 telah menjadi favorit, salah satunya yang berjudul Kala. Sedangkan lagu-lagu lainnya saya belum dengar karena CD player di laptoo telah rusak.

Proyeksi lagu menjadi sebuah cerita tentu terbilang mudah atau mungkin akan sulit. Kenapa? Karena lagu itu sendiri adalah sebuah cerita. Sehingga ketika menuliskan kisah yang berbeda dan dihubungkan dengan sebuah lagu, bisa jadi lagunya hanya akan jadi soundtrack semata. Sama seoerti albuk 11:11 ini.

Ada judul-judul yang memang sangat jauh dari bayangan saya antara isi cerita dan lagunya. Tapi kembali lagi, lagu itu merupakan sebuah bentuk cerita yang multitafsir. Kamu bisa mendengarkan sebuah lagu, tapi makna yang kamu pahami dan penulis lagu pahami adalah dua hal yang berbeda meskipun punya koridor yang sama.

Bingung?

Intinya, sebuah lagu bisa menjadi banyak bentuk cerita dan bisa masuk dalam berbagai jenis cerita kehidupan.

Contohnya ketika kamu mendengar lagu "Kala", maka yang ada di pikiranmu adalah tentang seseorang yang menyatakan diri bahwa ia adalah orang yang selalu menunggu pujaannya untuk hidup bersama selamanya. Tapi dalam cerita pendeknya, Bung membuat sebuah universe baru di masa depan bahwa nantinya akan ada " Dunia Kala" (semacam virtual world) yang mampu menjadi tempat orang-orang "melarikan diri" dari dunia aslinya.

Well, gara-gara cerita itu saya jadi ingat soal Sword Art Online. Hehehe.

Saya berharap proyek Albuk ini akan ada kelanjutannya. Jujur saja, saya kurang begitu suka albuk ini karena ya kurang suka saja. Saya lebih menyukai Albuk pertamanya—Konspirasi Alam Semesta—yang kisahnya lebih menyentuh hati. Hahaha. Rasanya Albuk 11'11 ini seperti hanya potongan-potongan kisah saja.

Sejauh ini, saya masih suka dengan konsep sampulnya yang sederhana dan pembatas bukunya yang berupa photocard. Epik!

RATE: Kasih bintang 3 aja deh/5.

Post a Comment

3 Comments

  1. Aku suka mbak.. sama lagu-lagunya.. hiya hiya xD Kalo albuk 11:11 hanya beberapa cerita aja yang aku suka mbak, kayak kala, temaram, senja bersayap, sama apalagi yaaa.. ku lupa :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaak setuju hahaha. Aku juga cuma suka beberapa ceritanya aja.

      Delete
  2. Iya bener kak. Pasti ada yang disuka sama yang nggak disuka. Soalnya kan tiap cerita beda-beda ya. Hehehe. Siapa tau mood saat menulisnya pun beda, jadi pesannya ada yang nyampe ada juga yang enggak wksk

    ReplyDelete

Apa tanggapan kamu setelah membaca tulisan ini?