Happy Little Soul dan Teman Main Kirana

  
Judul: Happy Little Soul | Pengarang: @retnohening | Penerbit: Gagas Media | Tahun Terbit: 2017  | ISBN: 9789797808860 | Harga: Rp 86.000,- (Saya beli pas PO Rp 60.000,-).

Baru beberapa hari ada pengumuman dari Gagas Media soal penerbitan ulang buku Happy Little Soul dengan hardcover. Peluncuran buku bersampul baru itu diiringi adanya acara talkshow bersama Ibuk Retno Hening dan Kirana. Semua orang yang mengenal Kirana dari instagram Ibuk @retnohening tentunya nggak ingin melewatkan momen langka ini. Pasalnya, Kirana dan Ibuk tinggal di Oman dan kedatangannya ke Jakarta hanya dalam rangka lebaran. Dan saya kurang beruntung karena tidak mendapatkan tiket acara tersebut.

Well, saya di sini mau membahas soal buku karya Ibuk Retno Hening yang berjudul Happy Little Soul. Yup, siapa sih yang nggak kenal Kirana saat ini? Anak berusia tiga tahun yang terkenal cerdas ini mampu menarik perhatian seluruh pengguna instagram, khususnya orang Indonesia—yang memang nggak bisa lihat anak kecil lucu sedikit saja.

Buku Happy Little Soul diterbitkan beberapa bulan lalu melalui sistem PO, namun baru beberapa jam rilis saja di semua toko buku online sudah langsung sold out. Entah daya magis apa yang juga membuat saya mau membeli buku ini dengan segera. Kecintaan saya sama Kirana kayaknya bisa membuat saya mau membeli apa saja yang ada hubungannya sama Kirana, terlebih lagi ini buku.

Sebelum mendapatkan bukunya, saya sudah meyakini bahwa buku Happy Little Soul akan berisi soal ilmu-ilmu parenting yang diberikan oleh Ibuk kepada para pembaca. Melalui buku ini, Ibuk menceritakan sejak awal proses Kirana masih dalam kandungan hingga sekarang berusia 3 tahun. Rasanya seperti membaca diary seorang Ibuk.

Saya seringkali melihat video-video KIrana yang diupload oleh Ibuk di instagram, ceria sekali, saya pikir waktu itu. Tapi ternyata, Ibuk juga sering marah-marah ketika Kirana selalu menggaruk tangannya hingga berdarah. Saya pikir itu sebuah kewajaran karena seorang ibu tidak ingin melihat anaknya terluka. Well, saya sendiri belum tau apakah bisa menahan emosi seperti Ibuk atau tidak.

Tidak hanya cerita, banyak panduan bermain dan belajar ala Ibuk dan Kirana khususnya untuk para orangtua yang baru memiliki anak pertama. Yang paling saya kagumi adalah bagaimana cara Ibuk selalu berusaha mengajak ngobrol Kirana dalam situasi apapun. Sehingga, Kirana tidak merasa diabaikan. Saya yakin, sekalipun bayi belum bisa bicara, tapi ada komunikasi nonverbal yang dilakukannya untuk menyampaikan pesan, misalnya melalui tangisan. Ya, sebisa mungkin ajak anak bicara, supaya mereka tahu kalau kita memperhatikan mereka.

Selain itu juga ada tips-tips bermain atau membuat permainan sederhana sesuai usia anak, misalnya mengenal warna, bentuk, tekstur, nama hewan/buah/benda, dan sebagainya. Saya sempat berpikir kalau menjadi ibu itu harus kreatif dan inovatif supaya anak tidak bosan dengan permainan yang dimainkan bersama orangtua.

Saya suka juga bagian ketika anak disuruh menceritakan ulang setelah menonton atau membaca sesuatu. Jadi, anak dilatih untuk bisa berani dan percaya diri menyampaikan apa yang diketahuinya kepada orang lain. Selain melatih daya tangkapnya, ia juga dilatih untuk menggunakan panca indera dengan baik.

Buku Happy Little Soul ini sungguh buku yang sederhana, sampulnya yang ceria juga bikin saya makin jatuh cinta. Belum lagi isinya yang full color, bikin nggak bosen buat bacanya. Plus, ada ilustrasi gambar di setiap babnya. Bikin makin gemes sama Kirana. Hehehe. Pokoknya, buku ini cukup cocok buat para ibu dan buat usia dewasa muda—yang udah siap dinikahin, tapi belum punya bekal ngurus anak—kayak saya. Membaca buku ini adalah pengetahuan dalam hiburan. Ilmunya ada, tapi dikemas dengan ringan.

Hm… udah siap punya anak? Belum deh kayaknya. Hahaha.

Cileungsi, panas bener ya.
13 Juni 2017. 16:21.

Post a Comment

0 Comments