Sebuah Misi Rahasia dalam Seminar Proposal Penelitian


“Sini, Fri, saya ACC proposalmu,” kata Pak Dosen di depan pintu ruang jurusan.

Ada denyar bahagia melihat tulisan “ACC” dari beliau di buku konsultasi skripsi. Sebab, di hari kepulangan saya menuju rumah, saya hanya diberi waktu satu hari untuk merevisi proposal supaya bisa segera melaksanakan seminar. Saya menjawab tantangan itu dengan baik, mengerjakan segala revisi semampu saya agar memenuhi target dari diri saya sendiri.

Perihal revisi, sebenarnya saya mendapat dosen pembimbing yang cukup baik karena tidak memberi banyak revisi maupun coretan di draft proposal saya. Padahal, saya suka kalau diberi revisi. Hahaha. Beda, ya, sama orang lain yang malas kalau banyak revisi. Tapi, saya juga bersyukur, kalau revisi saya sedikit, artinya proposal saya sudah cukup baik dan layak di mata dosen. Meskipun saya masih seirng merasa ada banyak kekurangan di dalamnya.

Penentuan tanggal seminar ini paling rumit menurut saya. Kenapa? Karena jadwal setiap dosen berbeda dan saya harus mencari celah di waktu kosong mereka. Awalnya, saya mengajukan tanggal di pertengahan Mei agar saya juga tidak terlalu terburu-buru menyiapkan segalanya. Tapi ternyata dosen pembimbing I saya mengajukan tanggal 2 Mei. FYI, itu 4 hari setelah draft proposal saya di-ACC oleh dosen pembimbing II. Jujur, saya sempat agak panik mengingat harus mengurus surat ke bagian akademik, belum lagi terpotong hari libur kuliah dan Hari Buruh.



MISI RAHASIA DI HARI PENDIDIKAN NASIONAL
Seminar proposal penelitian saya kebetulan sekali jatuh pada Hari Pendidikan Nasional. Sebagai anak bangsa yang suka membaca buku, saya sempat kepikiran untuk memberikan masing-masing satu buku pada peserta seminar nantinya. Di titik itu, saya baru sadar kenapa saya tidak membeli buku lebih banyak saat berada di Big Bad Wolf kemarin. Sempat menyesal, akhirnya saya memutuskan untuk menyortir buku koleksi saya dan membeli tambahannya sebagai souvenir untuk seminar.



Kenapa buku dan kenapa nggak voucher makan kayak yang lain?

Jawaban sederhana saya adalah: saya mau semua orang suka baca, apapun itu. Sering saya dengar beberapa teman mengeluh malas ataupun tidak suka membaca. Oleh sebab itu, saya ingin sekali menyebarkan virus membaca pada orang lain. Dan saya pikir inilah cara yang cukup tepat. Buku, selain bisa dibaca sendiri kan bisa juga dipinjamkan ke orang lain.
Seseorang pernah berkata pada saya kalau dia lebih suka diberi hadiah buku karena buku bisa untuk menambah ilmu, bisa buat dibagi-bagiin atau dipinjamkan. Jadi, nilainya bisa lebih besar.
And then… the mission was completed.

Semoga dengan selesainya misi ini, bisa menularkan minat baca ke semua orang.

Purwokerto, deadline skripsi makin dekat.
15 Mei 2017. 23:51.

Post a Comment

2 Comments

  1. Headernya baruuuu, baru ke sini lagi hihihi. Jujurrrrr sih aku dari smt 1 udah mikir eh nanti mau gimana ya souvernirnyaa nyahaha ini ide bangus banget kak! Itu bukunya kakak judulnya sama atau beda-beda kak? Terus kolpri atau baru semua?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa ganti header wkwk
      Aku kebetulan pilih buku yang beda-beda judul supaya biar bisa saling pinjem. Dan itu buku masih segel semua, tapi ya harganya yang ga terlalu mahal :D

      Delete

Apa tanggapan kamu setelah membaca tulisan ini?