Blogger Trip to Banjarnegara Was Accepted

Aku seringkali menyebut diriku sebagai blogger, meskipun aku cuma penulis blog yang sering ngawur kalau menulis, termasuk menulis review dan cerita jalan-jalan yang sesuka hati. Sama seperti kali ini, apapun yang aku tahu dan aku lihat akan aku tulis di blog ini. Entah ada yang baca atau tidak, aku akan menulisnya dulu.

Blogger trip adalah perjalanan pertamaku bersama para blogger hits yang ternyata belum banyak aku kenal. Diajak oleh Mbak Pungky, srikandi blogger 2014, aku langsung mengiyakan tanpa pikir panjang. Aku butuh piknik pokoknya. Selepas dari "bermain di hutan", kali ini aku akan main di tempat baru yang belum pernah aku singgahi, Banjarnegara.


Segala hal dalam blogger trip to Banjarnegara kali ini disponsori oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara. Sebagaimana adanya, kami semua diajak berkeliling kota Banjarnegara, menginap di The Pikas dan D'Qiano, serta mengunjungi Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas dan menikmati sunrise di Dieng.


Akan aku ceritakan satu persatu kali ini.

Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas (TRMS) Banjarnegara yang kami kunjungi merupakan taman margasatwa yang sungguh besar, mirip-mirip lah sama kebun binatang ragunan. Namun, masih banyak renovasi di sana sini, dan yang paling menarik hati adalah Martin, seekor bayi orang utan yang lucu. Asli, bertemu Martin aku merasa ingin menggendongnya, tapi dia sudah keburu jadi rebutan blogger lain. Hasilnya, aku cuma bisa memotret dan mengelusnya saja.

Kurang lebih dua jam di TRMS Banjarnegara, Martin selalu dibawa oleh Mbak Pungky saat berkeliling. Martin ini lucu-lucu menggemaskan, wanginya wangi minyak telon, persis bayi manusia. Kakaknya ada dua, April dan Noval. Ya, bertemu Martin rasanya kayak pengen nguyel-uyel pokoknya. Pas megang jarinya juga digenggam erat sama dia. Sayangnya, aku belum berkesemoatan menggendong Martin.

Mungkin lain waktu. Ya, lain waktu.


---

Menemui matahari tentu saja sangat menyenangkan. Pagi yang dingin, lengkap dengan jaket yang tertutup rapat, kabut yang menghalangi pandangan, serta ketiadaan kamu di sana. Aku tetap bahagia selama kita merasakan pagi yang sama.

Sunrise di Bukit Scooter, Dieng, tentu saja menjadi pagi yang berbeda untukku. It's my first time to do this. Melihat sunrise di gunung, mungkin aku sudah 3 kali merasakannya, tetapi di Dieng adalah yang pertama. Kadang aku ingin tertawa karena merasa terlambat berada di daerah yang terkenal ini. Rasanya aku sungguh seorang mahasiswi yang kurang piknik. Beruntunglah aku berada bersama mereka, para blogger hits ini.



Siangnya, tentu saja kami masih diajak berjalan-jalan mengelilingi kota sampai menyaksikan film dokumenter soal dataran tinggi Dieng di Museum Kailasan, serta menikmati kawasan candi Arjuna yang photo-able banget buat prewedding. Ups! Hahaha. Sayangnya, kami nggak bisa lama-lama berada di candi karena hujan turun dengan tiba-tiba. Sempat terjadi adegan lucu karena kami harus berkejaran dengan hujan, lari ke tempat yang teduh sebelum hujan membasahi kami.

---

Kawah Sikidang juga merupakan salah satu tempat yang kami kunjungi. Lagi-lagi, ini pertama kalinya buatku. Sebelumnya aku hanya bisa iri melihat teman-teman yang bisa datang ke tempat ini. And I was there on that time. Di Kawah Sikidang sekarang sudah ada beberapa spot foto, dan banyak juga penjual oleh-oleh di sana. Tadinya aku sendiri mau membeli kentang karena kentang disini kualitasnya bagus dan nomor satu, katanya. Cuma mikir lagi, pasti berat bawanya, akhirnya kuurungkan saja niatku untuk membeli kentang.


Well, sebelum pulang kami mampir ke UD. Tri Sakti, sebuah toko oleh-oleh yang cukup lengkap. Kami diberi bingkisan berupa carica, olahan terong belanda, dan purwaceng. Iya, bersyukur sekali aku mendapat oleh-oleh begini. Semoga lain waktu bisa mampir kesini, ketagihan sama keripik kentangnya. Hahaha
---

Ini mungkin yang pertama, semoga setelah ini aku lebih bisa belajar banyak dari mereka untuk menulis konten blogger yang catchy dan mampu menarik pembaca. Bersama mereka selama 3 hari 2 malam rasanya kurang, tetapi inilah kenyataan. Semoga aku bisa bertemu mereka lagi di lain kesempatan, di lain perjalanan, dan di lain cerita. Semoga pertemanan yang sudah kita jalin terus berjalan.


Terima kasih banyak kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara yang sudah memberi kami kesempatan untuk mengeksplor dan menikmati alam Banjarnegara. Semoga pariwisata Banjarnegara semakin maju, ya!
#PesonaBanjarnegara #AyoPlesirMaringBanjarnegara

Purwokerto, akhir bulan dan deadline.
November 2016. 23:39.

Post a Comment

0 Comments