[BOOK REVIEW] Hanami by Fenny Wong


Judul: Hanami
Pengarang: Fenny Wong
Penerbit: Gagas Media
ISBN: 9797805824
Tahun Terbit: 2012
Tebal Buku: 456 hlm.

BLURB

Kepada Sakura

Kau adalah hangat. Padamu aku temukan dunia yang ramai dan selalu bahagia. Kau adalah rumah. Tempat aku menitipkan tawa kanak-kanakku, juga menyimpan mimpi tentang sebuah masa depan.
Suatu hari, mungkin rumahku tidak lagi kau. Tidak bisa dan tidak mungkin. Kau hanyalah rumah tempat aku menyimpan berpuluh-puluh frame yang tidak akan lapuk karena waktu. Tempat aku selalu kembali meski mungkin kau tidak lagi berada di sana.
| Keigo

Kau datang menjelma sepi. Lalu, pergi meninggalkanku dalam gigil. Gadis polos dalam kamuflase musim semi, aku membencimu. Tak ada kau dan aku dalam cerita masa depan. Itulah mengapa aku memilih menjauh.
Namun, kau tahu, hingga mana pun jauh mengantar langkahku, ternyata tak pernah ada yang menamai rindu milikku, sesempurna kau menamainya. Dan, membuatnya akan selalu menjadi milikmu.
| Sakamura Jin
---

Buku ini bercerita tentang kehidupan Nishikado Sakura yang sepanjang hidupnya hanya tinggal bersama kakaknya, Kawaguchi Keigo. Kehidupan Sakura berjalan layaknya remaja perempuan lainnya. Dengan Keigo di sampingnya, Sakura tidak merasa kurang sesuatu apapun karena Keigo sangat menyayanginya. Meskipun Sakura sendiri sudah tahu bahwa Keigo bukanlah kakak kandungnya, namun ia tetap menyayanginya sebagai kakak.

Pada suatu malam, Sakura bersama teman-temannya pergi ke tempat karaoke. Sewaktu ia pergi ke telepon umum untuk mengabari Keigo bahwa ia pulang terlambat, Sakura bertemu dengan seorang nenek/ Nenek tersebut memiliki sebuah toko yang menjual dango. Tak disangka, ada sebuah cerita dari sang nenek yang membuat Sakura terkejut, tentang ibunya.

Selama ini Sakura tidak pernah mendengar apapun tentang ibunya dari Keigo. Seakan-akan Keigo merahasiakan semua itu darinya. Semua teka-teki dimulai sejak Sakura memutuskan untuk sesekali tidak menuruti nasihat Keigo. Ia ber[acaran dengan Kirishima Seta dan hampir mendapat masalah ketika berkencan di Kabukicho, sebuah tempat yang penuh bar dan dunia malam.

Di Kabukicho, Sakura merasa ketakutan karena hampir diperlakukan kasar oleh Seta, namun akhirnya ada seorang pemuda yang menolongnya bahkan memberikannya jaket. Lelaki bertato dan beranting itu kelihatan tidak tega melihat Sakura yang lemah. Sampai suatu hari, Sakura kembali lagi ke bar tempat dimana lelaki itu bekerja.

Teka-teki mengenai keluarga Sakura masih berlanjut. Sakura yang mengetahui latar belakang ibunya, kakak tirinya (Sakamura Jin), dan ayah tirinya. Ia akhirnya ingin mencari tahu tentang Sakamura Jin. Sakura berpikir bahwa akan lebih baik bertemu dengan kakak tirinya. Dan ketika pertemuan itu terjadi, ada sesuatu yang tidak beres dalam dirinya, juga Jin yang saat itu menganggap kalau Sakura bukan adiknya. Ya, memang bukan, Karena ayah Jin tidak pernah menikahi ibu Sakura. Jin membenci Sakura, terlebih pada ibunya.

Pencarian jati diri dan romantisme masa muda dalam balutan budaya Jepang melekat kuat dalam buku ini. Perasaan sayang yang diam-diam tumbuh dalam hati Sakura pada Keigo juga berlaku sebaliknya. Tetapi mereka tetap menyimpannya dalam hati. Hubungan antara Sakura dan Jin juga berubah setelah Sakura tahu bahwa ia memang bukan adik Jin.

Pergulatan diri Jin sejak kematian ayahnya membuat dirinya tampak seperti pecundang. Ia harus menyembunyikan identitasnya, berpura-pura menjadi orang lain. Ia ingin membuang semua masa lalunya. Bertemu Sakura sesungguhnya waktu yang tepat untuk balas dendam, tapi hatinya tidak bisa melakukan dendam itu dengan tuntas. Ia jatuh cinta pada gadis itu.

Keberadaan ayah Sakura terbongkar sudah. Ketika ia tahu bahwa ayahnya adalah ayah Keigo juga.

"Itulah ayahmu-- ketika ia tudak bisa mendapatkan sesuatu, ia akan mengejarnya dengan keras kepala. Ketika yang begitu ia inginkan ada di hadapannya, ia ketakutan untuk mengambilnya karena ia takut setelah mendapatkannya ia takut kehilangan." - Toshihiro. (p. 304)

Cerita yang cukup rumit bagi saya untuk persoalan kakak-adek zone ini. Hahaha. Ya, cukup untuk hiburan saja. Buat saya, romantisnya kurang mengena. Tetapi untuk bagian penggambaran Jepangnya cukup jelas meskipun tidak detail. 

RATE 3,5/5

Purwokerto, 30 April 2016. 01:01

Post a Comment

1 Comments

Apa tanggapan kamu setelah membaca tulisan ini?