Debar

Untuk Tuan yang masih aku rindukan.

Aku sudah sampai di kota rantauan, Tuan. Kita tak pernah bisa bertemu ya meskipun jarak kita kemarin sedekat itu. Oh, ya, hari ini aku masih mau bercerita soal si gadis. Ingat kan tentang buku yang ia pinjam saat itu? Semoga kau belum bosan ya.

Hari itu si gadis mengirimimu sms untuk mengembalikan bukumu. Kau bilang hari itu kau akan ada di kampus seharian. Ia pun memang harus ke kampus, ada tugas lain yang mengharuskannya bertemu dengan dosen, yang ternyata adalah pembimbing skripsimu.

Memasuki ruang Dosen, ia bersiap menemui dosennya, tetapi yang dilihatnya adalah kamu, Tuan. Ia mundur lagi ke balik pintu sebelum kau menyadarinya. Jantungnya berdegup sangat kencang, berbeda dari biasanya. Keringat dingin mengucur di pelipisnya.

"Ini kok deg-degan banget sih ketemu dia?!" ujarnya pada temannya.

"Tarik napas, terus masuk ke dalem terus kasihin itu. Selesai." saran temannya.

Sungguh hal ini belum pernah terjadi pada dirinya ketika berhadapan denganmu, Tuan. Hampir 10menit ia berdiri di balik pintu, masih dengan degup jantung yang sama cepatnya seperti awal tadi. Ia tak berani masuk.

Setelah berkali-kali menghela napas, akhirnya ia masuk ke ruang Dosen dan menyerahkan selembar sertifikat kepada dosenmu. Ia tahu bahwa kamu memperhatikannya disela-sela bimbinganmu. Ia juga mendengar kau bertanya pada temannya. Sesudahnya, ia hanya mengangguk dan tersenyum kepadamu. Rasa gugup itu masih ada, Tuan.

Ia menunggumu di area hotspot kampus. Ketika kau datang, degup itu hadir lagi. Katamu, "Sudah selesai bacanya?" Ia mengangguk. Padahal itu waktu baca yang sungguh sangat lama baginya. Kemudian kau bercerita lagi.

"Novel ini udah difilm-in lho. Tapi kalo yang di America cuma baru satu. Kalo di negara asalnya, Swedia, udah tiga-tiganya," jelasnya. Gadis itu bertanya tak yakin. Ia terlalu terpesona atas pengetahuanmu tentang film.

Setelahnya kamu pamit padanya. Selesai sudah pertemuannya hari itu. Degup jantungnya yang semacam itu hanya sekali terjadi, hanya hari itu saja, denganmu.

Cukup sekian cerita hari ini. Besok masih ada lagi, Tuan.

Sincerely,


Afrianti Eka Pratiwi

Purwokerto, 25 February 2016. 10:59.

Post a Comment

0 Comments