It's My Twenty

(15) Hi. Do you remember me?
(20) Of course.

(15) Apa kabarmu?
(20) Aku? Aku sungguh sangat baik dan (berusaha) bahagia.

(15) Kenapa harus berusaha bahagia? Bukankah hidupmu memang membahagiakan?
(20) Ah, ya. Tapi tidak selalu.

(15) Mengapa?
(20) Aku sudah berubah.

(15) Mengapa? Bukankah dulu kau menginginkan ini?
(20) Ya, tapi aku ingin kembali juga ke masa lalu.

(15) Mengapa? Sayangnya kau tak bisa kembali.
(20) Ya, itu memang tak mungkin. Aku sudah di sini.

(15) Pernah berpikir bahwa kau akan sampai di titik ini?
(20) Pernah. Tapi tidak sesulit yang kurasakan saat ini.

(15) Kau hanya perlu memandangnya dari sudut yang berbeda.
(20) Aku rindu kamu. Rindu masa limabelas tahunku sebagai gadis belia.
---

Hai. Masih terjaga? Selamat datang di usia yang baru. Sudah genap dua dekade usiamu. Apa yang membuatmu terjaga malam ini? Aku yakin kamu tidak sedang memikirkan dia. Aku tahu, aku tahu, kamu sedang... berusaha menitip doa agar hidupmu selalu bahagia, kan? Atau doa-doa lain perihal kesusksesan studimu.

Kamu tidak perlu khawatir. Aku masih jadi kamu yang dulu. Waktu membuatmu berubah. Menjadi semakin dewasa, semakin mampu menempatkan diri, semakin berkembang, dan segala hal yang dulu tidak pernah bisa aku lakukan. Aku sudah cukup banyak melihat perubahanmu. Kamu sudah bisa bergaul. Kamu punya banyak teman dan kenalan. Tidak seperti aku yang dulu. Cupu, kenal hanya dengan teman satu kelas. Sekarang kamu sudah keren. Meskipun di atas keren masih ada keren sekali.

How's your life? What do you feel? Berganti usia di sepanjang pantai itu? Menyenangkan? Aku iri. Bahkan dulu aku tidak pernah jalan-jalan sendiri. Aku hanya anak rumahan yang jarang pergi kemana-mana. Waktuku habis untuk menunggu, takut, dan tak berani ambil resiko. Kamu keren. Kamu berani pergi kemanapun sendiri meskipun kamu seringkali takit bahwa kamu tidak mampu menyelesaikan perjalanan itu. Nyatanya kamu bisa!

Happy twenty, girl!


Apa yang membuatmu berani? Ah, ya kamu pernah bilang padaku bahwabahwa kamu ingin sekali jalan-jalan ke luar kota, sayangnya kamu sulit menemukan teman yang mampu mengerti maumu. Atau kamu terlalu tidak sabaran, ya? Aku pikir kamu memang ingin mandiri. Kamu pernah bilang, "Susah ngajakin orang. Waktunya mesti nyesuain. Mending jalan sendiri, waktunya suka-suka kita."

Dan sekarang kau melakukannya. Aku bahkan bertanya-tanya, apa enaknya jalan-jalan sendiri? Sepi, tidak ada teman mengobrol. Kalau nyasar pasti susah. Mending rame-rame, kan? Tapi kamu ada benarnya. Pergi bersama-sama tidak selalu menyenangkan. Aku setuju perihal waktu tadi. Sendiri membuatmu lebih bebas mengeksplor. Kamu tidak perlu takut. Aku yakin kamu selalu percaya bahwa di dunia ini selalu ada orang baik. Bahkan di setiap perjalanan yang seringkali kau tempuh sendirian itu.

So, bagaimana usia duapuluhmu berjalan selama satu minggu ini? Menakjubkan? Semoga kamu lebih bisa belajar menjadi orang yang kebih baik. Semoga impianmu menjadi traveller bisa tercapai. Semoga sukses dalam studimu. Sukses dalam segala hal. Jangan pernah takut salah. Jangan pernah takut untuk bicara. Bersemangatlah. Dunia sungguh baik telah membuatmu sampai di titik sesempurna ini. Tuhan sangat-sangat baik membuatmu dapat hidup hingga usia sekarang ini.

Semoga setiap usaha yang kau lakukan dengan baik membuahkan hasil yang baik pula. Jangan lupa berdoa dan berterima kasih pada Allah. Aku sayang kamu. Semoga semakin dewasa, ya!

Salam dengan setumpuk rindu,

Kamu di usia 15.

Purwokerto, 19 April 2015. 03:37.




Post a Comment

0 Comments