Untuk Balasan yang Terlalu Lama

Kepada Mas Adri yang telah bersedia membalas surat saya untuk Teh Upi.

Hai, Mas. Kabar saya baik dan selalu (saya usahakan) menyenangkan. Mas Adri apa kabar? Salam kenal juga, ya. 

Perihal Teh Upi, saya memang memanggilnya begitu sedari awal. Padahal waktu itu baru kenal. Mungkin karena dia orang sunda dan "Upi" memang nama panggilannya. Hehehe. Kabarnya hari ini saya harap sama baiknya dan sama menyenangkannya dengan saya. Mungkin sedang sibuk (mencari jodoh). Hahaha. Akrab? Oh, ya, pasti! Saya pun sedang berencana mengunjunginya beberapa waktu ke depan. Doakan ya semoga perjalanan saya lancar (dan tidak nyasar).

Perihal pengalaman baru yang kita alami, kita menang kuis lho. Teh Upi sih yang menang, saya hanya peringkat dua. Hahaha. Iya, Mas. Saya sungguh sangat senang punya kakak sebaik Teh Upi, karena jujur saja, saya anak sulung, jadi saya belum pernah merasakan punya kakak kandung.

Iya, Mas, kamu benar. Bahwa label itu hanyalah sebuah label. Tidak berarti sesuatu yang buruk. Hanya saja saya seringkali iri, tapi juga takut. Iri melihat teman-teman yang kemana-mana punya "teman". Hahaha, bukannya saya tidak senang, saya hanya iri. Dan ketakutan untuk memulai suatu hubungan itu pun selalu membayangi.

Yap, Mas Adri sungguh benar. Saya masih mencintai kesendirian. Bahkan Mas, saya sedang belajar menjadi solo traveller. Rencana mengunjungi Teh Upi pun akan jadi salah satu praktik pembelajaran bagi saya. Hahaha. Iya, saya memang masih mau membahagiakan orang-orang yang saya sayang, terutama diri saya sendiri juga. Saya masih mau bekerja, saya masih mau jalan-jalan, saya masih mau main.

Hahaha. Saya memang sangat menyukai negara Jepang. Sejak mengenal bahasa Jepang di SMA, kemudian mengenal anime, saya semakin jatuh cinta dengan kebudayaan di sana. Doakan saja suatu hari nanti saya bisa kesana. Bicara soal calon suami, saya masih mengamini bahwa seseorang yang saya harapkan adalah dia. Ah, rasanya tak perlu saya ceritakan soal dia ya.

Saya selalu berusaha jadi yang terbaik, menjadi diri saya sendiri, mengasah kepantasan yang nantinya berbuah baik untuk saya. Terima kasih atas semua sarannya, Mas Adri. Semoga kita bisa tetap sharing, ya. :)

Salam untuk Teh Upi disampaikan lewat udara. Sekian.

Purwokerto, 17 Maret 2015. 08:54.

Post a Comment

0 Comments