Sajak Sejak Kapan
Sejak kapan?
Sejak kita duduk di ruang yang sama
Mengurai ilmu dalam lembar-lembar jurnalistik
Sejak kapan?
Sejak malam menyetujui bahwa kau membuatku ada di sampingmu dengan sebab
Saat tawamu mengakar dengan rasa kagumku yang semakin dalam
Bisu; terjebak hening yang mengalun di jarak sedekat itu
Sejak kapan?
Sejak matahari di bulan keempat mengarungi langkah kita
Bukan dengan suasana romantis penuh lilin,
Namun dengan hujan yang sedikitnya membuat perih
Sejak kapan?
Sejak langkahmu terjejak di depan bilik tempatku singgah
Pembicaraan singkat soal kesukaan kita, kesukaanmu
Dan penggambaran kebahagiaan yang elok memenuhi wajahku
Sejak kapan?
Sejak keluargamu menyapaku dengan lembut
Membuatku punya rasa memiliki walau tidak memiliki
Sejatinya aku meniti langkah yang baik di depan mereka
Sejak kapan?
Sejak aku berdiri di sampingmu saat kau mengenakan toga
Dengan doa-doa lirih yang tersembunyi
Dengan ketakutan yang hinggap di lubuk hati
Sejak kapan?
Sejak semula ketika aku menyadari diriku tertambat
Padamu yang membuatku tahu kesederhanaan
Bahwa kehebatan hanya milik orang yang bersungguh-sungguh.
Sejak kapan?
Sejak kepergian dan perpisahan menjadi pil pahit kehidupan
Celoteh ribuan jarak yang mengembang antara kita
Dengan mengembara dalam ruang maya
Sejak kapan?
Sejak hari itu aku mencintaimu.
Dan aku belum ingin mengakhirinya.
Purwokerto, 24 Maret 2015. 18:49.
0 Comments
Apa tanggapan kamu setelah membaca tulisan ini?