[Puisi] Usai Gerhana Bulan


Akhirnya kami kembali terdiam. Disekat waktu fajar, seusai gerhana bulan. Sunyi senyap memenuhi kolom pesan, sedang isi kepala kami riuh dan berantakan.

Pagi selalu bicara hal-hal serius. Seperti tentang bocah kecil di suatu sudut pasar, tak terurus. Kami mungkin kini hanya menatap layar masing-masing, setelah kemarin sempat terbawa arus.

Aku kini hilang arah, sedang kau mulai merasa bersalah. Padahal, kami hanya ingin jadi searah.

Waktu berdetak seolah tak berarti apa-apa. Menelan ego kami yang tetap ingin saling sapa. Aku tak tahu, kelak kami akan jadi siapa bagi masing-masing.

Akhirnya kami kembali terdiam. Entah akan tetap tinggal atau pura-pura tidak saling kenal.

Cileungsi,  17 Juli 2019
11:07

Post a Comment

0 Comments