Jauh-Jauh dari Bogor ke Jatinangor Demi...


Sebuah pertemuan akan jadi menyenangkan ketika yang ditemui adalah orang super ramah seperti... mereka.

Menjalani hari-hari di kantor dengan musik dari Fiersa Besari adalah sebuah motivasi baru. Terlebih pada satu llagu yang berjudul "Epilog". Lagu yang benar-benar memotivasiku sampai hari ini. Sempat berpikir kapan bisa menonton Fiersa Besari manggung secara live, setelah kehabisan tiket konser Ingkar Janji di Jakarta.

Suatu hari, ada seorang teman bilang padaku, "Penulis idolamu mau hadir lho di MIWF, makanya sini ke Makassar." Ah, temanku itu tidak tahu betapa aku juga sudah rindu dengan kota yang satu itu. Padahal entah bisa atau tidak aku kesana dengan posisi karyawan seperti ini. Jelas nggak bisa izin dengan asal dong. Jadi pengen balik ke kampus aja, biar bisa pergi kemana-mana tanpa takut bolos.


Di hari yang sama aku melihat Bang Jason (Keyboardist Kerabat Kerja) yang mengupload poster konser di Jatinangor. Sebuah kesempatan besar untuk nonton konser mereka secara live, tapi... kesana sama siapa? Ah, nanti sajalah dipikirkan. Yang penting harus nonton!
---

7 April 2018
Aku berangkat dari Bogor jam 8 pagi, langit yang panas dengan matahari terik membuatku cukup mengantuk. Sampai masuk ke kota Bandung, hujan datang dengan derasnya. Banjir di banyak titik jalan yang aku lalui. Gila, Bandung aja bisa banjir, nggak beda sama Jakarta. Perjalanan dilanjutkan sampai menuju Jatinangor. Aku sempat ketakutan kalau telat sampai ke lokasi acara, tapi ternyata aku datang di waktu yang tepat.

Senja sudah turun, aku sampai di lokasi acara dan menukarkan tiket dengan voucher makan. Selagi makan, aku menoleh ke arah kiri dan kudapati Fiersa Besari serta tim Kerabat Kerja di meja paling kiri--berselang satu meja dari tempatku. Sungguh bisa melihat mereka dari dekat itu rasanya menyenangkan.

Ketika mereka bersiap-siap ke lantai 3, aku turut mengikuti mereka dari belakang. Lalu mendudukkan diri di barisan paling depan supaya lebih leluasa. Asli, senang banget bisa lihat mereka dari dekat.!

Sebelum aksi panggung dimulai, kita disuguhi intimate talkshow dimana kita bisa bertanya apapun ke mereka. Saat sesi pertanyaan tiba, aku lihat belum ada yang mengangkat tangan,jadilah aku mengangkat tangan sebagai penanya pertama. Pertanyaan absurd yang muncul di kepalaku karena aku tidak punya pertanyaan filosofis ditambah rasa gugup yang tiba-tiba muncul ketika harus berbicara di depan publik.

"Saya Tiwi dari Bogor...," seketika lima orang yang ada di atas panggung bertepuk tangan. "Saya mau tanya sama Kang Budi, tapi pertanyaannya agak random. Kang Budi perawatan rambutnya pake apa sih?" Sontak semua orang tertawa. Pada akhirnya pertanyaan itu yang aku lontarkan karena memang rambutnya Kang Budi bagus banget!

Setelahnya mereka mengakhiri sesi talkshow dan bersiap-siap perform. Tiga belas lagu yang mereka nyanyikan beberapa diantaranya ada yang tidak saya hapal liriknya. Hahaha, Selama mereka perform, aku tetep berdiri di paling depan, nyanyi-nyanyi, foto, dan video-in mereka. Tapi fokusnya tetep sama Bung Fiersa sih. Sampai salah satu teman yang baru aku kenal di sana bilang, "Duh aku mau foto sama Bung, bisa nggak ya." Padahal dia adiknya panitia.

Aku juga maulah foto sama Bung sekalian kasih gift ke dia. Aku udah jauh-jauh ke Jatinangor ya masa nggak foto, percuma dong. Hahaha.



Pas mereka kelar manggung, langsung masuk ke ruangan. Aku ngikutin temenku ini, berharap kakaknya mau bantu kami untuk foto. Dan langsunglah aku ikut ditarik ke dalem ruangan Bung Fiersa dan Kerabat Kerja, tapi... akhirnya disuruh keluar lagi karena mereka mau istirahat dulu. Namun kami diajak masuk kembali untuk bisa berfoto secara personal dengan mereka.

Pertamanya aku foto doang, belum sempat kasih kado ke Bung karena menunggu yang lain foto dulu. Lalu aku bilang sama Teteh panitianya kalau aku mau kasih gift ke Bung, dan beginilah kira-kira kejadiannya.

Bung Fiersa: Halo.

Tiwi: Halo, Bung. Ini ada kenang-kenangan buat Bung.

Bung Fiersa: (mengatupkan telapak tangan) Buat saya? Aduh, makasih yaa.

Tiwi: Tapi, punten ya, nggak dibungkus.

Bung Fiersa: Ah, nggak papa. Apa ini?

Tiwi: Buka aja nanti.

Bung Fiersa: Buka sekarang nih? (Sambil ketawa-tawa)

Tiwi: Nanti aja dong hehehe

Bung Fiersa: Oh nanti aja. Oke deh.

Lalu setelah memberikan itu aku salaman dengan Bung dan bilang, "Aku dari Bogor lho."

Bung Fiersa: Oh iya? Nanti langsung pulang? (Masih megang tangan gue donggg! Posisi salaman gituuu)

Tiwi: Enggak, di temen dulu.

Bung Fiersa: Oh kirain 'Saya dari Bogor tapi kuliahnya di Bandung, sama aja' hahaha. (Semua kerabat kerja ketawa).

Tiwi: Engga atuh. Eh iya punten ya yang lainnya ga kebagian.

Kerabat Kerja: Ah, iya enggak apa-apa.


Parah sih, mereka ramah-ramah banget! Jarang banget aku ketemu musisi yang ramah dan tidak sombong seperti mereka. Semoga nanti bisa datang lagi kalau mereka konser. Aamiin. Semoga sukses selalu dan bisa manggung dimana-mana.


Kantor, 10 April 2018
13:30

Post a Comment

2 Comments

Apa tanggapan kamu setelah membaca tulisan ini?