[Review + Giveaway] Parade Para Monster by Eva Sri Rahayu



Judul: Parade Para Monster | Pengarang: Eva Sri Rahayu | Penerbit: Clover | Tahun Terbit: Oktober 2017 | Jumlah Halaman: 311 hlm.| ISBN: 9786024286736 | Harga: Rp 68.000-
"Akulah yang menilai diriku sendiri. Akulah yang memilih menjadi apa dan siapa. Aku juga yang harus mengendalikan hidupku sendiri. Bukan mereka, atau siapapun yang hanya suka menghakimi dari kulit luarnya." (Hlm. 304).

Saat pertama kali Teh Eva, penulis novel Parade Para Monster mengunggah sneak peak soal novel ini, saya sungguh tertarij dan penasaran. Bagaimana tidak, kalimat "Ayahku hilang di Halloween" langsung membuat saya penasaran setengah mati. Apa yang terjadi? Ayah siapa yang hilang? Apa hubungannya dengan Halloween, ya?

Parade Para Monster launching tepat di hari Halloween, 31 Oktober 2017. Setelah merasa penasaran, saya kemudian malah merasa takut ketika menonton trailer buku Parade Para Monster. Aura menegangkan dan kesan seram kerap menghantui saya. Apakah saya berani membaca buku ini? Padahal saya bukan penyuka novel-nivel seram dan berbau horor. Namun, di obrolan saya sebelumnya dengan Teh Eva, ia bilang kalau nivel ini sebenarnya bergenre fantasi, meskipun settingnya memang tentang pesta Halloween.

Omong-omong soal Halloween, yang saya tahu adalah setiap malam Halloween masyarakat (terutama negara Barat) sering mengadakan pesta untuk merayakannya, yaitu dengan berpakaian dan berdandan serupa monster-monster di elahan dunia. Misalnya, menjadi drakula, penyihir, frankstein, manusia serigala, atau segala jenis monster yang dianggap menakutkan. Ada juga tradisi trick or treat—yang saat ini digunakan anak-anak untuk meminta permen dari rumah ke rumah.

"Pada awal abad 19 di Eropa, di hari Soul Day qtau Hari Jiwa, para pengemis akan berjalan dari desa ke desa untuk meminta soul cake atau kue jiwa. Sebagai imbalannya, mereka akan mendoakan arwah keluarga yang memberikan kue tersebut. Trick or treat berkembang menjadi trick or treat yang kita kenal sekarang. Trick sebagai ancaman supaya orang-orang memberikan treat berupa makanan manis atau permen, agar terhindar dari berbagai kejailan kalau keinginan si peminta tak dipenuhi." (Hlm. 48).

Nah, novel Parade Para Monster ini sendiri menceritakan soal Weena Anushka yang mempunyai kekuatan tersembunyi. Pada waktu itu ia belum bisa mengendalikan kekuatannya, sehingga yang keluar dari dirinya malah menghancurkan sekitarnya. Hal ini membuat Weena merasa ketakutan dan malah dijauhi oleh teman-temannya. Nggak cuma itu, Weena seringkali disebut-sebut sebagai monster. Monster yang mengerikan.

Selama sekolah, Weena tak pernah punya teman. Rumor mengenai dirinya yang punya kekuatan monster telah menyebar dari mulut ke mulut. Sampai ketika ia masuk SMA, ia tetap dijauhi teman-temannya. Alasannya sederhana karena mereka tak ingin mendapat celaka karena dekat dengan Weena. Kemudian bertemulah ia dengan seorang lelaki bernama Jack Brown, yang sering menyebut dirinya sebagai Jack O'Lantern. Akhirnya mereka bersahabat karena sama-sama menyukai hal-hal yang berkaitan dengan Halloween.

Weena menyukai Halloween karena ia merasa punya kesamaab dengan mereka—para monster, sedangkan Jack... ia punya semacam rasa suka pada tokoh Jack O'Lantern. Awalnya saya sebdiru tidak tahu apa itu Jack O'Lantern, namun Jack menjelaskan dengan detail ketika mereka berdua berada di festival Halloween di Manhattan.

Jack O'Lantern adalah sebuah legenda yang berasal dari Irlandia. Jack adalah nama seorang petani yang licik dan mempermainkan setan untuk mendapatkan kesempatan di akhir hayatnya. Sehingga ia masih hidup. Namun kemudian Jack tetap mati dan setan memberinya lilin di kepalanya karena Jack berdalih takut gelap. Dari sanalah Jack berkeliling sepanjang malam untuk mengumpulkan hiwa-jiwa jahat agar ia tidak kesepian. (Lengkapnya di hlm 58-60).

Weena dan Jack kemudian mendapatkan sebuah undangan misterius untuk berkunjung ke Festival Halloween di sebuah kota bernama Far-Far Away, di Manhattan. Weena amat antusias untuk datang karena ini adalah festival impiannya, sedangkan Jack ternyata punya misi lain. Ayahnya hilang di festival itu dan ia berniat untuk mencarinya. Wah, ketemu nggak ya Jack sama papanya?

Keberangkatan mereka ke Manhattan mulai dibayangi kejadian-kejadian aneh, terlebih ketika mereka tidak menemukan kota bernama Far-Far Away. Ketika sudah kebingungan, mereka akhirbya bertemu Anne Lancer, seorang lain yang juga me dapat undangan festival Halloween seperti mereka. Ternyata nggak cuma Anne—yang tampil layaknya penyihir—namun ada juga Danny, seorang anak kecil yang suka bermain dengan bonekanya, lalu ada Frank yang mukanya mirip monster frankstein, termasuk juga Pieter, sahabat Anne sejak kecil yang tidak mendapatkan undangan hari itu. Weena dan Jack akhirnya menemukan teman-teman barunya, meski tetap merasa janggal.

Opened the vision, opened the gate.

And... they were there.

Teh Eva memberikan detail yang apik dalam penggambaran Far-Far Away, termasuk suasana seram dan rumah-rumah para monster yang ada di dalam sana. Hal yang paling saya suka adalah rumah berbentuk kelelawar tempat Weena dan teman-temannya menginap. It's so cool pake banget!

Parade Para Monster ini ternyata memang novel fantasi yang seru banget. Saya jadi banyak tahu soal festival Halloween di luar negeri. Salah satunya Village Halloween Parade—meski saya nggak tau apakah parade itu benar-benar ada atau enggak. Tetapi kembali lagi, berkat penggambarannya yang detail, saya jadi bisa membayangkan bagaimana berada di sana dan menikmatinya. Ya, mulai dari kostum para monster, musik, sampai dengan atraksi sulap dan sirkus yang ternyata cukup menegangkan buat saya. Keren deh pokoknya. Cuma kayaknya saya nggak akan berani datang secara langsung ke festival semacam ini soalnya masuk rumah hantu aja saya lari ketakutan.

Teror menegangkan selama parade terus menghampiri Weena. Kejanggalan demi kejanggalan mulai hadir dan menjadi misteri yang harus dipecahkan. Lalu, apa yang terjadi dengan Weena, Jack, dan teman-teman undangan lainnya? Apakah mereka bisa selamat? Apakah Jack bertemu ayahnya lagi? Duh...
---

Omong-omong soal tokoh favorit, awalnya saya mau menjatuhkan hati kepada Pieter, secara dia punya sisi kharismatik dan misterius. Namun akhirnya saya menjatuhkan hati saya pada... jack Brown! Ya, sahabat Weena satu ini tipe yang penyayang tapi cuek; peduli tapi sok nggak tau. Intinya saya suka sama sikapnya Jack sebagai sahabat yang baik dan selalu ada buat Weena. Jack yang rela berkorban, Jack yang pedulian banget. Keren ah pokoknya saya ngefans!
---

MINI GIVEAWAY ON INSTAGRAM.

Penasaran sama buku ini? Saya punya satu eksemplar buku Parade Para Monster buat satu orang yang beruntung. Caranya gimana?
Ikutan mini giveaway di Instagram saya ya. Cara lengkapnya silakan langsung buka @afriantipratiwi :D
Rate: 4/5

Cileungsi, sedang hujan.
19 November 2017. 20:58.

Post a Comment

2 Comments

  1. Makasih ulasannya, Tiwi.
    Seneng kalau kamu suka novelnya 😍😍😍

    ReplyDelete

Apa tanggapan kamu setelah membaca tulisan ini?