 |
| Sumber: google.com |
Sudah dua puluh pekan saya mengikuti kompetisi Liga Blogger Indonesia. Tanpa pernah absen sampai pekan ini, meskipun tulisannya kadang berisi poin singkat tanpa bisa mengeksplor lebih jauh. Dan kali ini LBI memberikan kami semua tema mengenai tren Video On Demand. Awalnya saya mau memaki, tapi tidak jadi. Ya, gimana, saya ini kan gaptek tingkat super kalau soal aplikasi macem-macem begini. Bahkan apa itu video on demand (VOD) aja saya nggak tahu. Padahal...
Oke, demi memenuhi konsisten menulis, saya akan berusaha mencari tau apa itu VOD.
VOD atau Video On Demand ini adalah layanan menonton video, dimana penggunanya bisa memilih sendiri video (baik music video ataupun film) yang ingin mereka tonton. Sebenarnya kalau dipikir-pikir sistemnya nggak berbeda jauh dengan Youtube, dimana kita bisa menonton video dari channel manapun. Namun, kalau dibandingkan dengan layanan streaming video, tentunya tetap ada perbedaannya.
Layanan Video On Demand mulai dikomersialisasikan pada tahun 1990 di Hongkong untuk pertama kalinya. Ada beberapa aplikasi VOD yang saya kenal, seperti UseeTv, HOOQ, VIU, Netflix, dan lain sebagainya. Namun, jujur saja, saya tidak pernah memakai itu semua, kecuali UseeTv yang memang saya dapatkan ketika memasang Wi-Fi di kosan.
Aplikasi semacam HOOQ dan VIU juga memudahkan para pecinta film untuk menonton film dimanapun. Seperti yang sudah dibilang tadi, VOD membuat kita bisa memilih video yang kita mau baik dengan streaming maupun mengunduhnya terlebih dahulu. Dan bagusnya lagi, kita bisa menggunakannya melalui smartphone, sehingga kita bisa menonton dimanapun dan kapanpun.
Saya sendiri tidak berminat untuk menggunakan aplikasi ini karena menonton video di aplikasi tersebut memang harus menggunakan kuota, dan saya orangnya sayang sama kuota. Jadi, silakan simpulkan sendiri. Hahaha.
Nah, jadi layanan VOD ini udah banyak digunakan sama orang-orang. Apalagi kalau buat membunuh waktu lagi bosan-bosannya? Btw, layanan ini ada yang gratis tapi ada juga yang berbayar. Dan bayarannya pun bermacam-macam harganya sesuai aplikasi apa yang digunakan. So, pilihlah yang sesuai dengan kebutuhanmu ya.
Purwokerto, ingin segera wisuda.
22 Mei 2017. 15:11.
Layanan Video On Demand mulai dikomersialisasikan pada tahun 1990 di Hongkong untuk pertama kalinya. Ada beberapa aplikasi VOD yang saya kenal, seperti UseeTv, HOOQ, VIU, Netflix, dan lain sebagainya. Namun, jujur saja, saya tidak pernah memakai itu semua, kecuali UseeTv yang memang saya dapatkan ketika memasang Wi-Fi di kosan.
Aplikasi semacam HOOQ dan VIU juga memudahkan para pecinta film untuk menonton film dimanapun. Seperti yang sudah dibilang tadi, VOD membuat kita bisa memilih video yang kita mau baik dengan streaming maupun mengunduhnya terlebih dahulu. Dan bagusnya lagi, kita bisa menggunakannya melalui smartphone, sehingga kita bisa menonton dimanapun dan kapanpun.
Saya sendiri tidak berminat untuk menggunakan aplikasi ini karena menonton video di aplikasi tersebut memang harus menggunakan kuota, dan saya orangnya sayang sama kuota. Jadi, silakan simpulkan sendiri. Hahaha.
Nah, jadi layanan VOD ini udah banyak digunakan sama orang-orang. Apalagi kalau buat membunuh waktu lagi bosan-bosannya? Btw, layanan ini ada yang gratis tapi ada juga yang berbayar. Dan bayarannya pun bermacam-macam harganya sesuai aplikasi apa yang digunakan. So, pilihlah yang sesuai dengan kebutuhanmu ya.
Purwokerto, ingin segera wisuda.
22 Mei 2017. 15:11.
0 Comments
Apa tanggapan kamu setelah membaca tulisan ini?