Pantai Pedalen dan Kenangan Masa KKN


Mendengar kata pantai selalu berkaitan dengan ombak, pasir putih, karang, lautan, juga kenangan. Nah loh, selalu ada kenangan di suatu tempat yang pernah kita lalui dua kali atau seterusnya. Kenapa? Kunjungan pertama untuk membuat kenangan, sedangkan kunjungan kedua adalah untuk mengenang sekaligus menciptakan kenangan lain. Pun dengan kunjungan-kunjungan selanjutnya.

‌Pantai punya banyak kenangan di memoriku, terutama di Agustus tahun lalu. Salah satu pantai yang berhasil mencipta kenangan adalah Pantai Pedalen di Kebumen. Berawal dari percakapan iseng, berakhir dengan sunset yang demikian indahnya. Dan memori pertama yang akan aku buka adalah soal KKN's life.

"Kita nggak mau rapat di luar apa? Sekali-kali gitu," salah seorang teman di KKN bertanya. Sebab, bosan juga setiap hari rapat di ruang tertutup.

"Yuk, boleh. Mau dimana?"

Pilihan pertama ada di Pantai Ayah, Kebumen. Tetapi rasanya tidak mungkin karena tidak ada tempat lapang yang bisa menampung kami berlimabelas untuk duduk melingkar layaknya rapat seperti biasa. Kemudian salah seorang teman mengusulkan tempat lain yang cocok untuk kami mengadakan rapat. Well, tetap di pantai, tapi bukan di tepinya. Kok bukan? Lihat gambar paling atas di postingan ini. Seperti itulah penampakan Pantai Pedalen.

Berbeda dengan pantai lain yang langsung ke tepian pantai dan berpasir, Pantai Pedalen menawarkan bentuk menara dengan tempat yang luas untuk sekadar duduk-duduk menikmati matahari terbenam dan melihat lautan dari atas. Jujur saja, ketika masih jam 3 atau 4, di atas sana masih sangat terik. Jadi, kalau memang berniat menikmati sunset, lebih baik naik ke atas sekitar pukul 5 sehingga udara sudah lebih sejuk dan sepoi-sepoi semriwing. Tentu saja sunset akan terlihat lebih jelas dari atas menara karena cahaya oranye itu langsung jatuh ke lautan. Seolah-olah matahari benar-benar jatuh ke pelukan laut yang terlihat tanpa batas.

Saat itu, kami memang sengaja naik ke menara sekitar pukul 4 untuk segera memulai rapat. Jelas saja di atas masih terik sekali mataharinya, tapi biarlah. Biar ketika senja datang, kami bisa menikmatinya dengan santai. Dan benar saja, kami selesai rapat tepat pukul setengah 6 sore saat matahari sudah bersiap masuk ke lautan. Keren sekali!

---

Nggak cuma sama teman KKN, tapi sama orang yang satu ini juga. Aku udah pernah cerita kan kalau Adit, sahabatku, juga KKN di daerah yang sama denganku. Sore di hari kesekian aku sengaja mengajaknya ke Pantai Pedalen. Pertama, karena Adit belum pernah ke sana. Kedua, karena itu tempat yang dekat dari posko KKN dan tempat terbaik bagiku untuk menikmati sunset.

Ketika sampai di sana sekitar pukul 4, kami nggak langsung naik ke menara karena...

"Panas, We, di atas. Ntar aja sih. Duduk di bawah dulu, ntar kalo udah adem baru naik," kata Adit saat itu.

Baiklah, aku menurut. Sebab memang tak ada yang bisa dilakukan di atas sana ketika hari masih panas. Duduk di bawah ternyata mengasikkan juga. Selain, ada tempat yang mumpuni untuk mengobrol, di pantai ini juga tersedia warung kecil yang menyediakan makanan dan minuman. Tapi kami berdua tidak memesan apapun, hanya numpang duduk. Alasannya, karena kami memang hanya ingin duduk-duduk saja.

Spot yang kami tempati sungguh adem dan bisa melihat langsung ke tepian pantai. Banyak kapal kecil nelayan yang dibiarkan begitu saja dan lagi pasirnya berkerikil, bukan jenis pasir pantai yang halus. Angin-angin yang bertiup manja bikin pengen tidur saat itu juga. Hahaha. Melirik ke tepi pantai, ada beberapa perempuan yang sibuk selfie dengan latar kapal. Sontak kami langsung bergunjing soal hal itu. Memang, kalau sama orang yang satu isi bakal susah jauh dari bergunjing. Hahaha.

Pukul 5 lewat kami naik ke atas, matahari masih sedikit terik namun sudah mulai tertutup awan. Dari atas sini terlihat cerobong asap pabrik Pertamina yang ada di daerah Cilacap kota. Nah, jujur saja aku sebelumnya tidak akan tau kalau Adit nggak ngasih tau. Padahal dia udah nunjuk-nunjuk sampe sebel karena aku nggak juga melihatnya. Hahaha. Ternyata pabrik itu besar juga, padahal dilihat dari kejauhan. Sayangnya, sore itu mendung menyelimuti Pantai Pedalen. Gagal deh lihat sunset yang warnanya lucu banget itu. Hasilnya, aku diomelin Adit soalnya dia nggak bisa lihat sunset. Hahaha.
---
Sunset di Pantai Pedalen
Pantai Pedalen memang salah satu lokasi wisata di daerah Kebumen, masih kecamatan Ayah. Dekat dari perbatasan Cilacap (Jetis) dan Kebumen. Karena aku KKN di desa Jetis, makanya sering banget main ke pantai di daerah Kebumen. Beberapa yang pernah aku kunjungi sih, cuma tetap saja, KKN di daerah pantai itu selalu bikin nyaman. Apalagi kalau ada kamu~

Apa sih, Tiw!

Nah, intinya dari sekian banyak pantai, ini termasuk pantai yang beda bagiku karena punya menara buat duduk-duduk dan ngobrol asik sambil nunggu sunset. Perjalanan ke pantai ini juga nggak begitu sulit, cuma ya butuh hati-hati karena turunannya tajem banget, setajem mulut orang yang suka nge-bully. Hahaha. Pokoknya hati-hati karena jalanannya juga belum begitu mulus. Tapi, tetep kok pantai ini recommended meskipun keliatan biasa aja. Dan masuknya gratis serta tidak ada biaya parkir. Kurang apalagi coba?

Biarin biasa aja, yang penting ada kenangannya. Nah!

Siap buat jalan-jalan? Yuk, cus!

Purwokerto, kangen KKN.
19 Februari 2017.

Post a Comment

0 Comments