Mengapa 5 Keinginan Ini Harus Diwujudkan?


Sementara Januari sudah memasuki hari ke-20, aku masih berpikir bagaimana caranya tidak terjebak pada mimpi-mimpi yang fana. Keinginan, niat, usaha, kemudian kenyataan adalah sebuah proses panjang yang berliku. Hampir tidak mustahil jika sebuah keinginan bisa terwujud. Kata orang, kalau kita mau berusaha dan berdoa, semesta juga ikut mendukung. Sebab, doa yang kita ucap setiap hari harus melewati langit untuk sampai pada Tuhan.

Beberapa waktu lalu pernah terjadi percakapan di dalam pikiranku. Perihal apa yang aku inginkan dan bagaimana mewujudkannya. Hari ini, di 2017 ada banyak sekali keinginan yang memenuhi pikiranku. Beberapa hal itu akan aku jabarkan dalam 5 poin, yaitu aku ingin:

1. Lulus Kuliah di September 2017
September ceria! Aku rasa ini sebuah keinginan yang pas untuk aku memimpikan bisa berdiri di Auditorium Graha Widyatama dengan toga, bukan lagi memberi selamat kepada teman-teman maupun kakak kelas yang lulus. Aku ingin juga berdiri di sana, diberi selamat, membanggakan kedua orang tua dan saudara, lulus dengan gelar S.I.Kom. Bulan September aku pilih dengan segala pertimbangan, termasuk soal judul calon skripsi yang belum aku buat di Januari ini.

Aku paham, keinginan yang satu ini tidak akan bisa terwujud kalau aku tidak berusaha mematuhi jadwal yang aku buat sendiri. Rencana pengajuan judul skripsi pun sudah aku buat di bulan Maret 2017 setelah aku selesai magang. Sisanya kuasa Tuhan dan bagaimana dosen bertindak pada outline yang akan kuajukan nanti. Intinya, sebagai bentuk usaha aku sudah membuat tim schedule sendiri untuk mengerjakan skripsi sebagai tugas akhir.

2. Menjelajah Jogja dan Makassar Lagi
Jogja dan Makassar adalah dua kota yang ingin aku kunjungi lagi dalam tahun ini. Kenapa Jogja? Karena Jogja punya banyak kenangan, salah duanya pernah aku tulis di sini dan di sini. Jogja mempertemukan aku dengan anggota Klub Buku yang sebelumnya tidak pernah aku temui, mulai dari Kak Risti, Pakde Eko, Kak Momo, Kak Yani, sampai Mas Olih yang sekarang tinggal di Jogja. Sudah hampir setahun aku tidak berkunjung ke sana. Rasanya rindu, apalagi kalau sudah diajak minum kopi di angkringan timur tugu. Duh, nggak pengen pulang deh rasanya. Selain mereka, ada satu hal yang membuatku ingin kembali ke sana: Nala, bayi lucu anaknya Kak Risti dan sering aku kepoin lewat instagram mamaknya sejak dia lahir. Tungguin, ya, Nala, insya Allah tante ke sana setelah selesai magang. Tante? Duh.

Selain soal orang-orangnya, Jogja punya banyak segudang lokasi wisata yang ingin aku jelajahi. Rasa penasaranku muncul ketika aku sungguh sangat amat mensyukuri bahwa aku datang ke pantai yang benar, Pantai Gesing. So, berkat pantai itu, aku jadi ingin ke pantai lain di deretan gunung kidul atau menjajal kuliner dan kafe-kafe yang nggak pernah aku datangi kalau ke Jogja. Satu lagi, aku pengen nyobain es krim Tempo Gelatto!

Soal Makassar, tentu saja aku ingin ke sana lagi. Sebab tahun lalu aku benar-benar full berada di MIWF 2016. Makassar mempertemukanku dengan banyak orang baru, pengalaman baru, dan pelajaran baru. Intinya aku ingin kembali ke sana. Diterimanya aku menjadi volunteer tahun lalu adalah sebagai perwujudan keinginanku yang belum pernah naik pesawat. Hahaha. Usahaku untuk bisa menjelajah Jogja dan Makassar tentu adalah menabung! Alokasi dana travelling harus ada di setiap tabungan. Semoga konsisten menabung.

3. Rinjani Jadi Kenyataan
Tahun lalu aku sama sekali tidak ada kegiatan mendaki gunung. Sibuk di dunia kampus dan di pantai ketika KKN. Tahun lalu pula sepertinya Mas Erwin pernah janji mengajak aku dan teman-teman KMPA untuk ke Rinjani. Ya, sekarang dia sudah sibuk, terpatok dengan hari kerja seperti orang-orang kebanyakan. Setiap ditanya, pasti jawabannya, "Aku liburnya weekend sama tanggal merah doang." Berharapnya sih tahun ini ke Rinjani bisa terwujud, sekalian juga melipir ke Lombok, ya. Diving juga boleh. Sponsor mana sponsor? Hahaha.

Usaha untuk mewujudkan ini adalah dengan menabung, latihan fisik, cari sponsor, atau berdoa supaya Rinjani benar-benar jadi tujuan untuk ulang tahun KMPA ke-30!

4. Belajar Otak-Atik Blog
Ini sesungguhnya yang paling krusial dari segala hal di tahun ini. Aku ingin blogku dibaca orang, tapi kontennya masih begini-begini aja. Tampilan sudah berubah, domain blog sudah jadi, tetapi konten? Masih berantakan. Baru-baru ini aku baru sadar setelah melihat jumlah pengunjung blog ini yang ternyata sangat sedikit sekali. Gila, ini blog tidak ada faedahnya sama sekali apa ya?

Usaha yang aku lakukan untuk ini adalah belajar koding, memperbaiki konten, dan menerapkan cara sederhana ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).

5. Segera Mendapat Pekerjaan
Setelah poin nomor satu terwujud, tentunya aku ingin segera mendapat pekerjaan seperti yang aku inginkan. Anggap saja hari ini aku masih ingin jadi wartawan travelling. Jadi, apapun itu aku harus berusaha membuat keinginan itu terwujud dengan belajar dengan baik, mengembangkan skill menulisku, dan berusaha membangun public speaking yang baik di dalam diriku.

Well, cukup 5 dulu target utamaku di tahun ini. Semoga aku bisa konsisten belajar dan berusaha, supaya semua itu bisa terwujud tepat pada waktunya sesuai yang sudah aku rencanakan pula. Dan  jawaban dari pertanyaan "Mengapa 5 Keinginan Ini Harus Diwujudkan?" adalah karena aku ingin dan karena hal itu bagian dari perencanaan masa depan.

Bagaimana denganmu?

Kamar Kos, menjelang angka 11.
20 Januari 2017.

Post a Comment

0 Comments