[BOOK REVIEW] You Are My Sunshine by Clara Canceriana


Judul: You Are My Sunshine (Matahari Dari Tokyo) | Pengarang: Clara Canceriana | Penerbit: Gagas Media | Tahun Terbit: Juni 2013 | Jumlah Halaman: 381 hlm. | ISBN: 9797806391 | Harga: Rp 48.000,-

BLURB

Dengarkan ini baik-baik, karena aku tak yakin bisa mengatakannya lagi tanpa merasa malu. Dibandingkan yang lainnya, kesan pertamamu terlalu biasa. Aku meremehkanmu saat pertama kali berjumpa di bawah naungan payung langit. Tak ada yang istimewa.

Tapi belakangan... aku pun menyadari nilaimu ternyata lebih daripada itu. Berpisah setelah terlalu terbiasa denganmu adalah sebuah siksaan. Sekelebat memori tentangmu saja sudah terlalu menyakitiku. Ternyata, tanpamu aku tak bisa melihat warna. Tanpa dirimu, hatiku menggigil tanpa hangatnya cinta.

Jadi, sekarang giliranmu untuk menjawab: seperti apakah artiku untukmu?
---

Entah kenapa saya selalu suka membaca blurb buku-buku terbitan Gagas Media. Sederhana, tapi menggigit. Namun seringkali apa yang ada di dalamnya berbeda dari apa yang ada di blurb. Entah, mungkin fungsinya blurb ini ada supaya pembaca tertarik membeli buku ini tanpa melihat reviewnya. Btw, saya membeli buku ini pada akhirnya karena saya tertarik dengan cerita-cerita yang berbau Jepang, seklise apapun itu. Hahaha. Review buku yang berbau Jepang juga pernah saya tulis, beberapa diantaranya Hanami, Sagai no Gabai Bachan, Seribu Bangau.

Buku yang satu ini juga cukup klise bagi saya. Di beberapa bab awal saya sudah bisa menebak kemana endingnya. Dan benar dugaan saya. Bruno-Kristal-Ryouta. Cinta segitiga yang cukup didramatisir dalam novel ini. Genre chicklit rasanya pas-pas saja untuk saya baca, mengingat saya sudah hampir berada di usia-yang-bisa-dibilang-dewasa-padahal-nggak-tau-juga.

Kristal, seorang dosen di sebuah universitas swasta di Jakarta. Hidupnya berubah 180 derajat dari gadis yang dulunya kaya raya menjadi gadis yang sederhana karena ayahnya meninggal dan bangkrut. Klise sekali. Dia mempunya sahabat, Kinan, yang juga dosen di kampus yang sama. Kinan sendiri pernah bersekolah di Jepang dan mempunyai sahabat di sana, yaitu Ryouta dan Hiro.

Kedatangan Ryouta ke Jakarta adalah untuk menghadiri acara pernikahan Kinan. Mengalami kecopetan ketika datang di Jakarta tentu membuat Ryouta panik, terlebih ia tidak bisa berbahasa Indonesia. Pertemuannya dengan Kristal pun berlangsung tidak sengaja karena Kristal dimintai tolong oleh muridnya yang tak sengaja melihat Ryouta kesulitan. Ketidaktahuan Kristal soal teman Kinan itu membuatnya sebal setengah mati karena harus membantu turis Jepang itu mengurus dompetnya yang hilang.

Pada akhirnya Ryouta menunjukkan alamat kantor Kinan, yang tentu saja adalah kantornya. Dan... sebuah petaka baru muncul di hidup Kristal. Ia harus membiarkan Ryouta tinggal di rumah kontrakannya karena Kinan memintanya. Biaya hotel mahal dan Ryouta tidak punya uang lagi. Di sini pikiran Kristal tentu saja bingung, ia tidak bisa menolak permohonan sahabatnya, tetapi soal Ryouta yang tinggal di kontrakannya pasti akan membuat polemik baru. Apalagi di Indonesia, jika seorang perempuan tinggal serumah dengan laki-laki maka akan dicap buruk.

Fyi, Ryouta ini ternyata mau dijodohkan dengan Kristal. Kinan dan Hiro sudah bersepakat akan menjodohkan mereka. Tapi setelah kejadian itu, tentunya Kristal dan Ryouta menolak mentah-mentah. Terlebih setelah Kristal mendapat pekerjaan sampingan di sebuah kantor penerjemah, ia bertemu dengan laki-laki yang dilihatnya di Festival Tanabata di kampusnya, Bruno Domingo.

Bruno ini tipe orang yang cool-tapi-kalo-udah-deket-jadi-baik. Pada akhirnya ia juga suka pada Kristal dan berniat menjadikan gadis itu sebagai pacarnya. Kristal memang suka pada Bruno, tapi merasa ada yang aneh setiap kali ia bersama dengan Ryouta. Nah, loh! Apalagi sebagai bentuk bayaran karena sudah membiarkan Ryouta tinggal di rumahnya, Ryouta harus membuatkannya sarapan dan makan malam. Mungkin karena itu Kristal jadi merasa ada yang aneh.

Sisanya... kalian bisa tebak Kristal memilih siapa. Bruno yang punya segalanya atau Ryouta yang mau bekerja keras. Saya nggak mau spoiler, meskipun pasti kalian bisa tebak. Well, di sini saya membayangkan kalau Bruno ini tipe laki-laki kantoran, seperti eksekutif muda, atau direktur muda yang punya kekayaan melimpah. Sedangkan Ryouta, macem turis gembel dari Jepang karena rambutnya yang pirang. Hahaha. I'm sorry to say it.

Untuk beberapa footnote terkesan diulang-ulang, seperti kata Gomen, Ohayou, Okaeri (ucapan selamat datang kepada yang baru pulang ke rumah). Mungkin tujuannya supaya orang tidak lupa ketika membacanya dan harus mencari di footnote sebelumnya. Hahaha. Dari segi cover juga saya agak kurang suka, terlalu sederhana. Sisanya cukup lah karena saya sudah bisa menebak endingnya. Anyway, gara-gara novel ini saya jadi tahu kalau di Jepang ada Goukon, semacam acara kencan buta gitu buat cari pacar. Hahaha.

RATE: 2,5/5

Post a Comment

0 Comments