Harus Bicara

Ada getir yang hinggap di dada
Menyoal rindu yang tak kunjung ada di sana

Siapa yang berhati dan yang bertukar kata
Menyita ribuan ilusi pada momen milik kita

Ada gugup yang runcing menggelitik hati
Bersisian dengan jenuh akan menanti
Sebab, bergantung di kesunyian itu perih
Bukan soal sendiri, tapi soal rasa sepi yang terlanjur menepi

Hai, Tuan.
Pernah dengar soal penantian yang mematikan?
Aku tidak ingin jadi si penikam
Cukup saja rindu menggerogotiku setiap hari

Tuan, sampai di sini kita harus bicara
Melepaskan jemu yang bersarang di dada
Sampai di sini kira harus bisa bicara
Soal rindu yang terus membekap jiwa.


Sincerely,


Afrianti Eka Pratiwi

Cileungsi, 4 February 2016. 14:24.

Post a Comment

0 Comments