Kesempatan yang Terlewatkan



Ketika dihadapkan pada sebuah pilihan, kamu memang harus memilih.

Tahun 2015 menyisakan banyak penyesalan, terutama soal satu hal ini. Yup, perihal blogger dan antek-anteknya. Belum hilang rasa kecewa karena tak bisa hadir di Blogger Camp yang ada di Purwokerto, kali ini aku harus merelakan lagi event yang lainnya. Ah, mungkin belum saatnya aku berdiri serius di atas gelar "blogger" ini. Padahal sih yang aku bisa cuma ngeblog enggak jelas disini.

Berawal dari iseng mengisi formulir pendaftaran, aku tidak berpikir apapun. Sama sekali tidak membayangkan akan bisa berada di sana, bersama para blogger terpilih lainnya. Hasilnya, aku memang tidak di sana. Lebih tepatnya, aku memilih tidak ke sana.

Undangan


Sungguh bodoh melewatkan kesempatan baik seperti itu, Wi!

Untuk kalian tahu, aku sudah melewati fase galau yang berlebihan pada pukul 8 pagi di hari Jumat, 11 Desember 2015. Mataku masih berusaha mengeja barisan huruf di layar ponsel, membaca sebuah email dari seseorang yang mengatakan bahwa aku menjadi salah satu peserta terpilih untuk mengikuti mini workshop itu. Beruntung! Sangat beruntung.

Pilihanku adalah... prioritas atau hobi?

Aku menjatuhkan pilihan pada prioritas, yaitu mengikuti pendidikan lanjutan di Goa Kemit, Goa Petruk dan Tebing Putih di Kebumen. Pilihan ini kuambil dengan susah payah, berpikir keras. Bisikan-bisikan halus pun turut bicara, "Apakah aku harus melewatkan kesempatan semacam ini lagi? Untuk kedua kalinya?"

Akhirnya aku curhat di Klub Buku Jakarta. Sewaktu kegalauan itu melanda, aku sudah sempat mengecek tiket kereta api untuk ke Jakarta. Rasanya sudah sangat ingin pergi ke Jakarta ditambah lagi aku ingin pulang ke rumah. Respon yang aku dapat dari Tante Lena seakan menjernihkan. Cukup, aku punya prioritas yang sudah kupersiapkan dari kemarin-kemarin bahakn sebelum pemberitahuan acara ini ada.

Pesan dari Tante Lena

Perjalanan menuju Kebumen, hatiku masih menuju ke Jakarta. Sempat sesekali Denden bertanya, "Wi, yang acara kamu itu nggak jadi?" Aku hanya bergumam dan kubilang, "Aku sudah di sini, Den. Artinya aku nggak jadi ikut acara itu." Kollin pun sama. Ah, mereka sudah berjuang sejauh ini untuk melakukan kegiatan pendidikan lanjutan ini, masa aku tega meninggalkan mereka. Tidak akan. Tunggu ceritanya soal pendidikan lanjutan ya!

Team!


Aku selalu yakin akan ada kesempatan lain. Kesempatan bukan hanya satu. Masih ada peluang lainnya. Hanya saja bicara soal pilihan ini, aku berusaha menimbangnya dengan baik. Aku sudah melewatkan kegiatan pendidikan lanjutan tahun lalu, aku tidak mungkin dong meninggalkannya untuk kedua kalinya. Mungkin sulit ketika memisahkan antara keinginan dan keharusan, tapi lagi-lagi aku harus memilih.

Suatu hari nanti, pasti akan ada kesempatan lain di waktu yang lain. Waktumu masih panjang. Tulisan ini pun salah satu jalan untuk membuatku berdiri di atas gelar blogger. Keseriusanku mungkin lebih dibutuhkan dibanding mendatangi acara-acara semacam itu yang bisa aku ambil dari google seperti kata Tante Lena.

Semoga di 2016 selalu baik dan baik. Aamiin.

Purwokerto, 2 Januari 2016. 22;33.

Post a Comment

0 Comments