My Sisters: Zulfy Septianadita

Hello, my good readers.
Sudah baca ceritaku di “My Sister: Ristina Fauzia?

Sudah kubilang, menjadi si anak sulung membuatku merindukan kasih sayang seorang kakak. Oleh karena itu, menemukan sosok seorang kakak dari orang lain membuatku amat menyayangi orang itu dan berterima kasih karena telah menjadi sosok yang bisa membuatku merasa punya kakak.

Pada postingan sebelumnya aku sudah bercerita soal Kak Risti. Kali ini aku ingin bercerita tentang seseorang lain yang kuanggap sebagai saudara perempuan, lebih tepatnya kakak perempuan. Ya, aku memang tidak memiliki kakak, maka dari itu aku sangat senang apabila bersamanya. Cerita ini masih berhubungan dengan ceritaku di Bandung dan Garut. Yup, dialah Teh Upi.

Pada postinganku sebelum-sebelumnya aku sudah bercerita bahwa aku ke Bnaudng-garut ditemani olehnya, bahkan menginap di kosannya. Satu hal lagi, dialah yang merawatku ketika aku sakit di Bandung, Ya, anehnya aku yang punya hajat untuk menghadiri acara di Bandung malah harus sakit dan tergeletak di kamar kosan Teh Upi saat ia kerja. Baiknya lagi, Teh Upi rela pulang ke kosan saat istirahat kerja demi membelikan makanan untukku.

Aku merasa sangat merepotkan Teh Upi karena kedatanganku malah membuatnya sibuk mengurusi aku yang tiba-tiba sakit. Teh Upi rela lho membagi kasur di kosannya dan berbagi selimut denganku waktu aku sakit. Tak hanya itu, Teh Upi juga asik untuk dijaak sharing dan jalan-jalan. Dia anak rumahan. Makanya kalau ditanya soal tempat wisata suka enggak tahu. Padahal banyak tempat asik di kotanya.

Hai, Teh Upi yang mau ulang tahun awal bulan nanti, terima kasih telah menjadi tempat curhatnya aku. Terima kasih juga sudah mau direpotin sama aku. Jangan kapok ya. Nanti aku mau main lagi kalau ada waktu. Semoga belum pindah kosan, tapi semoga cepat berkeluarga dan punya dede bayi yang lucu, biar jadi keponakan aku. Aamiin. :D Love youuuu :3

Mirip ya (gayanya) :D


Purwokerto, 26 Agustus 2015. 22:34

Post a Comment

0 Comments