Mengenal Teknologi Komunikasi

Mengawali pertemuan dalam mata kuliah Teknologi Komunikasi, ada baiknya apabila kita mengenalnya mulai dari sejarah teknologi Komunikasi itu sendiri. Sebagaimana mestinya bahwa apapun yang dipelajari seharusnya memang diawali dari sejarahnya terlebih dahulu, agar kita mengetahui dengan jelas darimana ilmu itu berasal dan agar lebih mudah untuk mempelajarinya.

Mempelajari Teknologi Komunikasi, kita harus mengetahui definisi dari dua kata itu sendiri. Definisi yang paling relevan dan kompleks adalah definisi yang dikemukakan oleh Everett M. Rogers. Beliau adalah seorang pakar sosiologi di pedesaan Amerika. Beliau secara runut mengemukakan dengan jelas apa yang dimaksud mengenai Teknologi Komunikasi itu.

Menurut Rogers dalam bukunya, Communication Technology (1986), teknologi biasanya terdiri atas dua aspek: (1) perangkat keras, yaitu objek materi dan sifatnya, (2) perangkat lunak, yaitu dasar informasi yang menggerakkan perangkat keras itu.

Sedangkan komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih yang membentuk atau melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain yang pada gilirannya akan tiba slaing pengertian, (Rogers dan Kincaid dalam Cangara, 2014:19)

Dengan demikian apabila digabungkan, Rogers (1986) mendefinisikan bahwa Teknologi Komunikasi adalah peralatan-peralatan keras (hardware), struktur organisasi, dan nilai sosial dengan mana individu mengumpulkan, memproses terjadinya pertukaran informasi dengan individu lainnya.

Dari definisi Rogers tersebut, kita dapat mengetahui bahwa sesungguhnya teknologi komunikasi bukan hanya bicara seputar perangkat keras yang digunakan, namun lebih kepada nilai-nilai yang ada di masyarakat sebagai cara berpikir manusia untuk menghadapi era komunikasi itu sendiri. Adanya struktur organisasi juga membantu manusia untuk mempelajari lebih banyak tentang komunikasi. Dengan melalui proses, maka sebuah pesan atau konten akan dengan mudah sampai dari individu yang satu ke individu lainnya. Dengan kata lain, teknologi komunikasi berkembang seiring dengan berkembang pula cara berpikir masyarakat.

Contohnya, media sosial. Indonesia selalu menduduki peringkat 5 besar dalam hal media sosial. Hal ini dilatarbelakangi karena sifat masyarakat Indonesia yang gemar mengobrol. Walaupun begitu, sebenarnya kita bukanlah seorang pengguna yang bisa dikatakan baik, karena seringkali media sosial tidak digunakan selayaknya teknologi secara benar.

Perkembangan teknologi komunikasi yang didasari oleh pola pikir manusia akan menghasilkan sesuatu yang baru, yang didalamnya memuat konten-konten serta pesan yang berlaku untuk seluruh lapisan manusia. Sehingga orang yang mampu mengelola pesan atau konten dengan baik akan menguasai dunia. Contohnya media sosial yang bertebaran saat ini. Hal tersebut dikarenakan si pembuat media sosial tersebut mampu mengelola konten dengan sangat baik.

Penyebab utama terjadinya era evolusi komunikasi manusia adalah karena manusia ingin berkembang. Hal tersbeut dibuktikan dengan adanya evolusi yang terbagi menjadi 4 fase, yaitu:

a. Era Writing.
Era ini dimulai dari 4000 tahun SM. Pada masa ini manusia jaman purba belum mengenal huruf seperti sekarang ini, namun mereka membuat semacam simbol untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya. Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa bagian tubuh manusia yang berkembang lebih dulu adalah tangan. Meskipun tidak memungkiri bahwa otak manusia pada jaman ini pun dipaksa berpikir untuk membuat simbol-simbol atau tanda yang dapat digunakan untuk melancarkan komunikasi mereka. Simbol-simbol yang digunakan biasanya ditulis di dalam goa dengan menggunakan batu. Meskipun komunikasi model ini sangat sederhana, namun peralatan macam batu dan dinding sangatlah menghambat karena hanya bisa tersampaikan apabila ada yang membaca simbol-simbol di dinding tersebut. Sehingga, pesan yang ada tidak dapat tersampaikan secara luas. Adanya keterbatasan pada era ini membuat era percetakan muncul sebagai fase kedua.

b. Printing Era
Era percetakan ditandai dengan ditemukannya mesin cetak oleh Guttenberg dan juga adanya bahan cetak berupa kertas yang diproduksi oleh negara China. Adanya mesin cetak dan kertas ini sungguh sangat memudahkan manusia untuk berkomunikasi. Keuntungannya adalah mesin cetak mampu digunakan berkali-kali. Hal ini pun berkaitan dengan mulai terbitnya surat kabar yang pertama, juga tentang iklan media cetak yang menjadi sarana informasi dan komunikasi manusia. Meskipun belum menjadi teknologi yang canggih, penemuan ini sudah sangat membantu manusia untuk berkomunikasi dengan ruang lingkup yang lebih luas dari era sebelumnya.

c. Telecommunication Era
Era selanjutnya sudah mulai canggih karena sudah memasuki era globalisasi dimana teknologi berkembang pesat. Era ini terjadi pada tahun 1800-an, yang kemudian berkembanglah teknologi dalam sebuah siaran televisi, radio, hingga satelit yang mampu menangkap sinyal-sinyal untuk komunikasi jarak jauh. Contohnya melalui telepon kita mampu berkomunikasi dengan seseorang yang berada berkilo-kilo meter jauhnya. Perkembangan pada era ini pun sangat pesat karena sistem komunikasi manusia sudah mulai difasilitasi oleh komputer. Pada era ini pula masyarakat dituntut untuk mengenal teknologi secara mendalam, tujuannya adalah agar mudah untuk berkomunikasi dan tidak ketinggalan zaman. Munculnya era ini ternyata membawa dampak yang kurang baik bagi manusia, karena pada era ini manusia menjadi kurang bersosialisasi dengan manusia lainnya. Padahal, komunikasi yang efektif adalah komunikasi dengan tatap muka.

d. Communication Interactive Era
Era ini adalah era yang paling canggih. Ditandai dengan peluncuran satelit Rusia pada tahun 1957. Satelit ini membuat kita mampu berkomunikasi dengan siapapun yang berada di belahan dunia manapun. Teknologi ini berkembang dengan adanya computer yang lebih canggih, laptop, internet, dll.

Adanya era komunikasi yang semakin canggih, maka karakteristik sistem komunikasi manusia pun semakin berkembang. Diantaranya:

1. Interactivity
Interactivity adalah kemampuan bagaimana manusia, baik individu maupun masyarakat, dapat berkomunikasi dengan feedback yang interaktif melalui media yang sudah ada. Adanya kecakapan intelegensi dalam menggunakan saran komunikasi juga menjadi faktor utama manusia untuk bisa menjadi seseorang yang interaktif dalam komunikasi. Interactivity juga dimaksudkan sebagai kualitas komunikasi yang diharapkan, seperti keakuratan, keefektifan, dan rasa menyenangkan bagi komunikan yang menggunakannya. Namun, seseorang itu sendirilah yang menentukan dirinya ingin interaktif atau tidak.

2. De-massified
Dapat dijelaskan bahwa karakteristik ini adalah sebuah cara lain individu untuk menyampaikan pesan khusus dengan individu lain melalui media yang tidak face to face. Bentuk komunikasi yang dilakukan merupakan komunikasi antarpersona, sehingga yang terlibat di dalam komunikasi ini hanya antarindividu. Sudah banyak media yang mampu mewadahi komunikasi semacam ini, seperti aplikasi messenger yang bersifat pribadi.

3. Asynchronous
Kemampuan untuk mengirim dan menerima pesan dalam waktu yang tepat pada setiap individu. Contohnya era saat ini, setiap individu dapat mengirim pesan dan penerimanya dapat menerima pesan saat itu juga,dengan konsep kapanpun dimanapun, misalnya dengan menggunakan bantuan Email, Gmail, Whatsapp, Blackberry Messenger, dan LINE.

DAFTAR PUSTAKA
Noegroho, Agoeng. 2010. Teknologi Komunikasi Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rogers, Everett M. 1986. Communication Technology. New York: The Free Press.

Post a Comment

0 Comments