The Real Friends?

Hello my dearest readers.

Sore yang dipenuhi rasa mengantuk ini aku mencoba untuk waras dan membahas tentang rasa PEKA terhadap pertemanan. Di dunia ini kita kan nggak sendirian, apalagi hidup di lingkungan sosial, secara otomatis kita selalu kenal dengan orang lain. Tulisan ini sendiri terinspirasi dengan obrolan akhir-akhir ini yang membuatku sadar bahwa sebuah kejujuran memang harus diungkapkan, terlebih pada teman.

Peka. Untuk apa? Dalam sebuah pertemanan pasti akan ada masanya sebuah konflik masuk di sela-sela kedekatan pertemanan. Aku sendiri pernah mengalaminya. Pada waktu itu ada satu hal yang membuat pertemananku seperti nyaris hancur. Aku yang tidak bisa menyuarakan kekesalan, hanya bisa diam, menghindar. Sebuah kesalahan yang sangat-sangat fatal untuk sebuah pertemanan yang sudah terjalin cukup lama.

Teman adalah teman ketika dunia menjauhimu. Aku menjadi seseorang yang senang bergaul dengan siapapun. Maka, ketika ada konflik seperti ini aku dengan mudah menghindar dan masuk ke lingkaran pertemanan lainnya. Salahku ketika hal itu terjadi, aku tidak berani menyelesaikannya secara langsung. Ini kesalahan terbesar dan sebuah instropeksi diri untukku.

Dan kemarin aku menemukan lagi sebuah kejadian yang membuatku berpikir. Apapun masalahmu terhadap orang lain, bicarakanlah dengannya. Tidak ada salahnya berkata jujur mengenai perasaanmu padanya. Bukan, maksudku, perasaan yang mungkin membuat kita tidak nyaman dalam sebuah pertemanan. Sebab, apalah arti pertemanan jika tanpa kejujuran di dalamnya.

Sebisa mungkin ketika terjebak masalah, jangan pernah menghindar. Bicara dari hati ke hati itu lebih menyenangkan. Masalah kelar, pertemanan lancar.

Sekre Himakom, 18 September 2014. 16:12.

Post a Comment

2 Comments

  1. keren tiw :)) makasih ya tiw, udah jadi pendengar yg baik buat setiap keluhan aku :D

    ReplyDelete

Apa tanggapan kamu setelah membaca tulisan ini?