Di Mana Kesempatan Itu?

Malam itu, ada rindu yang mengetuk jendela
Rasa getir yang menjebak pilu,
Berubah jadi makhluk tukang berontak
Sisa-sisa sendu mengoyak kesepian

Hai Tuan pemilik matahari pagi
Aku bersumpah bahwa butir-butir air yang melipir di pipiku bukan tanda kesedihan
Aku hanya terlalu menghirup sesak
Ketika mata rantai kata menyatu dalam kotak

Geming yang memeluk batin mulai bersuara
Menggigit sunyi yang hampir mencekik

Kata manis dalam mangkuk terdengar pilu
Berbisik dalam gelap yang membungkus kota
Aku bertanya pada bintang yang redup, "Di mana kesempatan itu?"
Dan ia hanya membisu dibekap dingin.

Purwokerto, 19 Mei 2014. 10:32.
Di Perpus AN, galau sama tugas sispolindo -_-

Post a Comment

0 Comments