Getir
Bee, aku hanya ingin bercerita. Di
luar hujan, deras. Kamu pasti tahu apa yang terjadi ketika aku sudah mulai berbicara
tentang hujan. Iya, ini bukan hujan biasa, tapi hujan kesedihan yang terlanjur
menggerus sebuah rasa di singgasana ini. Bee, aku tahu ini bukan jalan yang
benar. Aku tahu ini perihal perasaan yang tak bisa aku anggap sederhana, meski
pada hakikatnya rasa itu sangat sederhana.
Bee, bolehkah aku membenci hari ini,
salah, maksudku momen ini? Apakah orang dewasa selalu serumit ini? Bee, hari ini, di usiaku yang kesekian, apakah
aku terlalu dewasa atau aku memang tidak pernah tahu apa-apa? Sebelumnya, ingin
kusematkan momen bahagia itu dalam bingkai yang special, tapi entah hujan atau
angin macam apa yang mengaburkan semuanya.
Ini hariku, seharusnya semua momen
yang ada menjadi indah. Namun, kembali pada pepatah, “Keinginan kadang tak
selalu sesuai dengan kenyataan” dan itu yang kudapat hari ini. Lagi-lagi
perihal rasa. Bee, apakah aku terlalu peka?

Bee, bolehkah aku membenci hari ini?
Iya, hari ini. Terhitung sejak aku membuka mata pagi ini.
Kamar
kos, 12 April 2014.
Hujan
(dalam makna konotasi dan denotasi).
Comments
Post a Comment